Aku kemudian basa-basi menanyakan hubungan Tari dengan seorang lelaki dari belahan benua nun jauh di sana.
Yah, aku tahu bahwa setiap hubungan punya keindahan dan masalah masing-masing. Tapi bukan berarti aku ingin meninggalkan suamiku hanya untuk mengejar impian semuku terhadap Rudy, lelaki yang telah menyadarkanku bahwa ternyata aku bisa mencintai seorang lelaki apa adanya.
Tidak ada salahnya nanti malam kalau suasana mendukung, aku akan mulai membuka percakapan dengan mas Bram. Terbuka dan jujur mengungkapkan perasaanku. Aku ingin tau apa yang sebenarnya ada di pikiran suamiku ini. Apakah sama seperti yang aku rasakan terhadapnya?
Selepas kerja ini aku putuskan pulang dengan menumpang taksi, berusaha menghambat perasaanku yang menggunung untuk ketemu dan berboncengan erat dengan Rudy.
Duduk tenang di dalam taksi sambil menikmati senja dan kemacetan lalulintas kota. Beruntungnya, kali ini supir taksinya tak banyak omong. Kesemrawutan kota bisa aku nikmati dengan lebih ringan petang ini.
-------
HennieTriana Oberst
DE 05042020
"Hanya kisah fiksi"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H