Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Hati yang Mendua

5 April 2020   19:58 Diperbarui: 5 April 2020   20:08 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku kemudian basa-basi menanyakan hubungan Tari dengan seorang lelaki dari belahan benua nun jauh di sana.

Yah, aku tahu bahwa setiap hubungan punya keindahan dan masalah masing-masing. Tapi bukan berarti aku ingin meninggalkan suamiku hanya untuk mengejar impian semuku terhadap Rudy, lelaki yang telah menyadarkanku bahwa ternyata aku bisa mencintai seorang lelaki apa adanya.

Tidak ada salahnya nanti malam kalau suasana mendukung, aku akan mulai membuka percakapan dengan mas Bram. Terbuka dan jujur mengungkapkan perasaanku. Aku ingin tau apa yang sebenarnya ada di pikiran suamiku ini. Apakah sama seperti yang aku rasakan terhadapnya?

Selepas kerja ini aku putuskan pulang dengan menumpang taksi, berusaha menghambat perasaanku yang menggunung untuk ketemu dan berboncengan erat dengan Rudy.

Duduk tenang di dalam taksi sambil menikmati senja dan kemacetan lalulintas kota. Beruntungnya, kali ini supir taksinya tak banyak omong. Kesemrawutan kota bisa aku nikmati dengan lebih ringan petang ini.

-------

HennieTriana Oberst

DE 05042020

"Hanya kisah fiksi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun