Sedangkan sebagai seorang Ibu, yang memiliki anak masih di usia sekolah, saya lebih memilih waktu winter. Karena saat musim dingin, matahari akan terbit menjelang jam 8 pagi. Misalnya, anak saya -- yang rumahnya tidak dekat dengan sekolah -- harus berangkat dari rumah pada paling telat pukul 6:33 menuju halte bus.Â
Pagi hari bus berangkat pukul 6:37 menuju stasiun kereta, dari stasiun kereta pukul 7:02 dilanjutkan dengan kereta menuju stasiun kereta dekat sekolahnya.Â
Di sekolah anak saya pukul 7:50 pelajaran akan dimulai. Bayangkan jika summertime yang diberlakukan, ia harus pergi ke sekolah ketika hari masih sangat gelap.
Anak saya bisa saja menumpang bus dan kereta berikutnya, tetapi jalan kaki dari stasiun kereta pusat ke sekolahnya harus ditempuh dengan berlari. Belum lagi jika terjadi keterlambatan, walaupun mungkin hanya dua hingga tiga menit kereta terlambat, akan membuatnya terlambat masuk sekolah.
Mungkin pergeseran waktu ke musim panas ini akan berakhir pada winter yang akan datang. Tidak ada seorangpun yang tahu. Yang pasti hari ini, Minggu 29 Maret 2020 waktu masih harus digeser maju 1 jam mengikuti summertime.
Selamat datang Spring dan Summer yang indah dengan warna-warni bunganya dan matahari yang bersinar lebih lama!
.-------
HennieTriana Oberst
DE 29032020
Referensi: merkur.de, zeitumstellungen.de
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H