Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Zeitumstellung, Pergeseran Waktu Satu Jam dari Musim Dingin ke Musim Panas di Jerman

29 Maret 2020   05:55 Diperbarui: 29 Maret 2020   12:58 1838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering teman-teman saya ketika sedang chatting menanyakan berapa jam bedanya waktu di Jerman dan Indonesia. Kebanyakan dari mereka berada di wilayah Waktu Indonesia Barat. Saya katakan beda waktunya jika musim dingin 6 jam, sedangkan pada musim panas 5 jam.

Pertanyaan selanjutnya adalah, "bagaimana bisa berbeda waktunya musim panas dan musim dingin?"

Tahun 2020 ini, hari Minggu, 29 Maret, waktu winter akan berubah menjadi waktu summer, yang artinya satu jam maju. Perubahan waktu winter ke summer terjadi pada hari Minggu terakhir di bulan Maret. Pukul 2 dinihari berubah menjadi pukul 3, yang artinya jam tidur berkurang satu jam. Sedangkan perubahan jam musim panas ke musim dingin pada hari Minggu terakhir di bulan Oktober.

Awalnya Benjamin Franklin, seorang penulis, ilmuwan, penemu dan diplomat dari Amerika Serikat. Saat sedang tugas di Paris pada tahun 1784, ia menulis surat bernada humor ke editor surat kabar di Paris, tentang banyaknya konsumsi lilin dan biaya yang lebih tinggi di musim dingin.

Seorang pengusaha dari Inggris, William Willett, pada tahun 1907 mengemukakan gagasannya, pada musim panas jika waktunya digeser 80 menit akan menghemat 2,5 juta Poundsterling biaya penerangan. Tetapi ia gagal meyakinkan gagasannya tersebut.

Pada tanggal 30 April 1916 untuk pertama kalinya diberlakukan Summertime di wilayah Kekaisaran Jerman dan Austria-Hongaria. Keputusan ini untuk memperpanjang waktu dengan cahaya siang yang berguna untuk aktivitas manusia.

Sejak tahun 1975 hampir semua anggota negara Uni Eropa memutuskan Zeitumstellung (pergeseran waktu) untuk menggunakan summertime ini. 

Alasan salah satunya adalah krisis minyak, sehingga dengan waktu musim panas ini bisa untuk menghemat energi, dengan memanfaatkan siang hari dengan lebih efisien. Kebijakan ini kemudian diseragamkan untuk seluruh anggota negara Uni Eropa.

Pada tahun 2019 Uni Eropa merencanakan tidak ada lagi pergeseran waktu summer dan winter. Apakah akan kembali ke waktu asal, yaitu Wintertime atau ke Summertime, sampai hari ini belum tercapai kesepakatan waktu mana yang akan dipilih. 

Pendapat saya dan sebagai orang dewasa, waktu summer yang lebih cocok untuk dipilih. Karena menjelang pukul 22 matahari mulai terbenam. Siang hari akan terasa panjang, membuat mood bagus dan orang terlihat gembira. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun