Saya tulis kembali: "Dulu saya hidup bahagia, masih bahagia, sebelum Dana-nya dibeliin mobil". Jadi, kebahagiaan yang dirasakan oleh AK berhenti pada saat "Dana-nya dibeliin mobil". Dengan kata lain, setelah Dana dibelikan mobil oleh ayahnya, sejak itu AK tidak lagi merasa bahagia.
"Katanya, Dana-nya itu memang karena ada pengaruh dari ibunya. Ibunya itu selalu ikut campur. Dana-nya itu disetir gitu. Jadi, saya ngerasa itu, Pak Edi itu berubah ya 'kan karena memang disetir sama Dana. Disetir sama Dana ... Ya, saya juga ada buktinya, bahwa istrinya itu ... mantan istrinya itu berusaha untuk masuk ke dalam kehidupan rumah tangga saya. Ada tuh buktinya chat-nya. Ada. Saya ada buktinya. Itu sudah saya kasih ke penyidik."
Kalimat "Ada pengaruh dari ibunya [istri pertama Edi]" bukan kalimat AK, tetapi ponakan Pak Edi yang dikutip oleh AK. Oleh sebab itu, saya mengabaikan kalimat itu, tetapi kalimat AK sendiri, yakni "Ibunya itu selalu ikut campur. Dana-nya itu disetir ... Pak Edi berubah ... karena ... disetir sama Dana. Disetir sama Dana".Â
Singkatnya: Ibunya Dana menyetir Dana dan Dana menyetir ayahnya. Edi berubah. "Disetir sama Dana" diulang dua kali. Artinya, ada penekanan pada hal itu.Â
Dari kalimat itu, maka yang hendak disampaikan dari pernyataan itu adalah di balik perubahan Edi dan Dana yang dirasakan oleh AK, di situ ada mantan istri Edi, yakni ibu dari Dana. Kasarnya: perubahan Edi dan Dana itu gara-gara ibunya Dana.
Nanti bila Anda menyaksikan video itu, perhatikanlah bagaimana AK menyebut kata "ikut campur". Ia mengucapkan kata "campur" dengan memberi penekanan pada huruf konsonan "mp".
Itu pertanda kegeraman yang terpendam. Rupanya, AK menyimpan kegeraman di dalam hatinya dikarenakan ibunya Dana selalu ikut campur urusan rumah tangganya. Apalagi, menurut AK, ada bukti percakapan bahwa ibunya Dana berusaha masuk ke dalam kehidupan rumah tangganya.
Saya meyakini, kegeraman di hati AK itulah kesesakan yang tidak kalah menekan hidup AK selain utang yang miliaran itu.
Kita lanjut. Wartawan bertanya: "Tujuannya itu untuk apa?" [Tujuan membunuh]. AK menjawab:
"Tujuannya gini, saya pikirannya itu simple aja, dengan Pak Edi nggak ada, Dana nggak ada, itu rumah bisa kesita bank dan sisanya juga nggak banyak, ya, setelah itu saya bisa hidup damai sama Reina."
Wartawan: "Target utamanya adalah Pak Edi, trus kemudian hingga Dana ikut terbunuh ini alasan utamanya apa sih, Bu?" Jawaban AK:
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!