Saya ingat, ketika itu saya berkata: "Ya, dia belajar sendirilah. Mengapa saya harus belajar untuk dia?"Â Jawaban papi: "Supaya Hennie ada gunanya bagi orang lain. Manusia diciptakan Tuhan lebih dari satu untuk saling menolong. Kalau Hennie tidak menjadi orang yang menolong orang lain, lalu apa artinya Hennie ada di dunia?"
Kesimpulannya, ilmu bukan semata-mata untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain agar apa yang "Saya Tahu, Anda Tidak Tahu" menjadi "Saya Tahu, Anda Tahu".
(2) Secara interpersonal, "Saya Tahu Anda, Tidak Tahu" adalah ruang pribadi bagi diri sendiri. Tidak semua hal di diri kita terbuka bagi orang lain. Ada hal-hal yang tertutup bagi orang lain.
Papi mencontohkan seperti pada saat mandi, kamar mandi tertutup. Kita harus menjaga apa yang namanya kehormatan diri. Kita juga harus bisa menjaga hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak harus diketahui oleh orang banyak.Â
Tidak semua hal boleh diceritakan ke orang lain dan tidak semua hal harus diketahui orang lain. Harus ada pemahaman akan hal apa yang bisa diketahui oleh orang lain dan hal apa yang tidak perlu diketahui oleh orang lain.
4. Saya Tidak Tahu, Anda Tidak Tahu
(1) Pertama-tama, ini ruang Tuhan, kata papi. Siapa pun tak ada yang tahu kecuali Tuhan sendiri. Seperti hari esok tak ada yang tahu kecuali Tuhan. Kematian tidak ada yang tahu kecuali Tuhan.
Oleh sebab itu, hubungan manusia dan manusia disempurnakan dengan hubungan manusia dan Tuhan. Papi mengingatkan saya, bahwa apa pun yang terjadi tidak boleh jauh dari Tuhan.
Baca juga: Konsep Diri dan Teori Johari Window
Semua manusia memiliki batas tahu, batas bisa, batas mampu. Jangan menaruh harap kepada manusia, tetapi kepada Tuhan yang Mahatahu, Mahabisa, Mahamampu, Mahasegala.