Mohon tunggu...
Hennie Engglina
Hennie Engglina Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar Hidup

HEP

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memandang dari Jendela Johari

26 Februari 2019   05:02 Diperbarui: 2 Juli 2021   12:57 4337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya ingat, ketika itu saya berkata: "Ya, dia belajar sendirilah. Mengapa saya harus belajar untuk dia?"  Jawaban papi: "Supaya Hennie ada gunanya bagi orang lain. Manusia diciptakan Tuhan lebih dari satu untuk saling menolong. Kalau Hennie tidak menjadi orang yang menolong orang lain, lalu apa artinya Hennie ada di dunia?"

Kesimpulannya, ilmu bukan semata-mata untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain agar apa yang "Saya Tahu, Anda Tidak Tahu" menjadi "Saya Tahu, Anda Tahu".

(2) Secara interpersonal, "Saya Tahu Anda, Tidak Tahu" adalah ruang pribadi bagi diri sendiri. Tidak semua hal di diri kita terbuka bagi orang lain. Ada hal-hal yang tertutup bagi orang lain.

Papi mencontohkan seperti pada saat mandi, kamar mandi tertutup. Kita harus menjaga apa yang namanya kehormatan diri. Kita juga harus bisa menjaga hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak harus diketahui oleh orang banyak. 

Tidak semua hal boleh diceritakan ke orang lain dan tidak semua hal harus diketahui orang lain. Harus ada pemahaman akan hal apa yang bisa diketahui oleh orang lain dan hal apa yang tidak perlu diketahui oleh orang lain.

4. Saya Tidak Tahu, Anda Tidak Tahu

dokpri
dokpri

(1) Pertama-tama, ini ruang Tuhan, kata papi. Siapa pun tak ada yang tahu kecuali Tuhan sendiri. Seperti hari esok tak ada yang tahu kecuali Tuhan. Kematian tidak ada yang tahu kecuali Tuhan.

Oleh sebab itu, hubungan manusia dan manusia disempurnakan dengan hubungan manusia dan Tuhan. Papi mengingatkan saya, bahwa apa pun yang terjadi tidak boleh jauh dari Tuhan.

Baca juga: Konsep Diri dan Teori Johari Window

Semua manusia memiliki batas tahu, batas bisa, batas mampu. Jangan menaruh harap kepada manusia, tetapi kepada Tuhan yang Mahatahu, Mahabisa, Mahamampu, Mahasegala.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun