3. Cemar MulutÂ
Rasa benci mencemarkan mulut. Rasa benci di hati seseorang membuat mulutnya menjadi cemar terhadap orang yang dibencinya. Orang yang membenci akan ringan mulut menghina, mencemooh, menghujat, dan sebagainya, bahkan mengutuk orang yang dibenci.
Rasa benci mendosakan lidah. Lidah orang yang membenci seperti lidah ular berbisa yang siap meracuni pikiran orang untuk ikut membenci dan bagaikan lidah belati yang menusuk hati orang yang dibencinya.
Tidak ada kata pujian di mulut pembenci terhadap orang yang dibenci. Yang benar pun salah apalagi salah.Â
Ketika semua seolah hitam, maka di situ ada kebohongan. Ketika semua seolah putih, maka di situ ada kemunafikan.
4. Hati Busuk - DendamÂ
Rasa benci membusukkan hati. Rasa benci yang makin berakar menimbulkan dendam. Bila sudah demikian, segala pikiran jahat pun timbul. Segala cara pun dilakukan untuk melampiaskan kebencian yang sudah menjadi dendam di hati.Â
Tidak perduli benar atau salah. Yang penting kebencian itu tersalurkan dan hati menjadi puas karenanya. Maka, ada baiknya kita menyimak sekali lagi cuitan Bapak Mahfud MD ini:
Demikianlah beberapa catatan tentang rasa benci. Tidak ada kebaikan yang dihasilkan oleh kebencian.