Tidak perlu buru-buru. Ketika sudah merasa lebih stabil dan siap, korban FSA bisa mencoba menghubungi sahabat terdekat. Dorong diri secara perlahan untuk bertemu dengan orang (baru) yang memiliki minat dan visi hidup yang serupa.
Sungguh perjalanan yang panjang bagi para korban FSA yang baru akan mulai menyusun ulang puzzle kehidupannya. Pun bagi para penyintas FSA yang terus mengusahakan kestabilan mental dan emosionalnya agar tidak kembali porak poranda. Sayangnya, orang tua yang seyogyanya menjadi support system utama, malah menjadi dalangnya.
Mungkin benar ada tertulis, "If mental abuse was a punishable crime, a lot of parents would be in jail serving a long term ." - Maddy Malhotra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H