Mohon tunggu...
Heni Nugrohojati Silalahi
Heni Nugrohojati Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Menulis artikel dengan topik parenting, keluarga, dan komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Waspada Family Scapegoat Abuse (FSA) di Sekitar Kita! (Bagian 2)

20 September 2023   18:47 Diperbarui: 2 November 2023   06:06 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak perlu buru-buru. Ketika sudah merasa lebih stabil dan siap, korban FSA bisa mencoba menghubungi sahabat terdekat. Dorong diri secara perlahan untuk bertemu dengan orang (baru) yang memiliki minat dan visi hidup yang serupa.

Sungguh perjalanan yang panjang bagi para korban FSA yang baru akan mulai menyusun ulang puzzle kehidupannya. Pun bagi para penyintas FSA yang terus mengusahakan kestabilan mental dan emosionalnya agar tidak kembali porak poranda. Sayangnya, orang tua yang seyogyanya menjadi support system utama, malah menjadi dalangnya.

Mungkin benar ada tertulis, "If mental abuse was a punishable crime, a lot of parents would be in jail serving a long term ." - Maddy Malhotra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun