Ha-Jin menutup mulutnya yang menganga tak percaya. Wang Eun yang saat ini menyembulkan kepala dari balik punggung pria paruh baya tadi wajahnya mirip pangeran ke-10 yang ia temui di masa lalu.
"Apa yang kau lakukan Wang Eun?"Â
"Aku tersesat, Hyung. Aku bermaksud bertanya pada Agassi ini, tapi dia menyerangku," ujar pria yang bernama Wang Eun.
"Maafkan artis kami Agassi, dia tidak terlalu paham daerah ini. Maafkan juga atas kelalaian kami," ucap pria paruh baya itu sambil membungkuk.Â
"Oh, saya juga minta maaf. Saya kira dia penguntit," jawab Ha-Jin yang juga membungkuk.
"Hey, Yak...! Bagaimana bisa pria keren sepertiku dibilang penguntit." Wang Eun tak terima dengan ucapan Ha-Jin.
"Aish, Wang Eun minta maaflah pada Agassi, kamu yang salah. Seharusnya kamu bisa bertanya baik-baik," ucap pria paruh baya.
"Maafkan saya," ucap Wang Eun membungkukkan badan.
"Sekali lagi kami minta maaf," ucap pria paruh baya.
"Tidak apa-apa," sahut Ha-Jin.
"Kami permisi," ucap pria paruh baya kemudian mengajak Wang Eun pergi.Â