Saya juga menyarankan kepada teman saya itu agar anaknya diberi sedikit kesempatan untuk hidup susah. Jika mereka terbiasa diladeni, sekolah diantar-jemput, makanan enak selalu siap tersedia, kamar ber-AC nan nyaman, segala kebutuhan dipenuhi, bahkan ibunya yang siap membelikan ke mana saja. Saya pikir gaya pengasuhan seperti ini bisa menjadi bumerang buat orang tuanya. Dan itu sudah tampak pada anak teman saya itu. Dia terbiasa ditolong. Sehingga mencari jawaban di tulisan buku bacaan pun dia enggan. Inginnya saya tinggal tunjuk, menjawabkan, dan dia mengulangi saja atau menulis ulang.Â
Di akhir pertemuan, saya ulangi mengatakan bahwa kalau ingin terus belajar bersama saya, harus tahan banting. Harus mau menulis ulang rumus. Mau mengerjakan soal urut, detil dan tanpa trik singkat. Mau membaca ulang, mencari kata kunci dan membuat mind map. Â
Dan ternyata, kalimat terakhir saya waktu itu membuat anak teman saya tidak mau kembali lagi ke rumah.
Begitulah :)
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI