Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Orang-orang Tua yang Menyesal

4 September 2018   15:26 Diperbarui: 4 September 2018   16:37 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sambil menoleh "Adek itu om."

"Ndak sekolah kah dia?"

"Sekolah om, kelas 1 SD."

Pak tua yang dipanggil om Butar oleh Ahmad itu merogoh koceknya yang lain dan memberikan sebuah amplop putih kepada Ahmad.

"Ini untukmu Mad, jangan ditolak." Menangkap tangan Ahmad dan memberikan amplop itu.

"Apa ini om?" Suara Ahmad bergetar.

"Untuk jajan kalian berdua. Hanya om mau pesan satu hal"

"Jadi tidak enak om, mau pesan apa om?"

"Keadaanmu dan keadaan om itu mirip-mirip, dulu... om kerja keras juga, orang tua miskin ndak mampu sekolahkan om. Jadi om harus kerja dan tidak sempat selesaikan SD. Berat sekali perjuangan om waktu itu, ikut orang sana sini, kerja cape hasil nihil, tapi untungnya om bisa menakjubkan  sekolah sampai SMA berkat salah  satu orang dan bisa  kuliah. Sekarang kamu lihat, apa pun om sudah punya. Anak-anak om juga semua udah sukses-sukses."

"Iya om, intinya berusaha ya om, rezeki insyaallah Tuhan yang atur"

"Benar Mad, yang om imani juga begitu. Kamu masih muda, kesempatan masih banyak, apalagi badanmu masih sehat. Jadi jangan nyerah sama keadaan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun