Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Kematian Orang Tua, Sudah Siapkah?

15 Oktober 2017   08:49 Diperbarui: 15 Oktober 2017   09:28 2078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sampai di sini, ada dari kita yang tetap tidak bisa menerima jika orang tua kita adalah milik Tuhan atau mulai merasa rela karena mengerti akan hal ini?

Saran penulis adalah, mari kita bersiap diri saja. Saat ini janganlah menyia-nyiakan waktu lagi, perbanyaklah waktu bersama mereka, nikmati saat-saat itu, dan berdoa bagi mereka. Dari pada melarang Tuhan untuk mengambil mereka, lebih baik berdoa agar Tuhan melindungi mereka, memberi kesehatan pada mereka dan doakan agar Tuhan memampukan mereka dalam menyelesaikan tugas mereka terhadap kita di dunia ini. Karena satu hal yang harus diingat, Tuhan lebih baik dan lebih sayang pada mereka "papa mama" daripada kita sayang sama mereka.

Ingatlah, mereka mungkin ingin makan sesuatu yang mereka sukai, atau melakukan sesuatu yang menyenangkan. Sadarilah bahwa mereka akan berat untuk meninggalkan orang yang mereka kasihi di dunia ini. Mereka harus berdamai dengan orang-orang yang pernah menyakiti hati mereka sebelum tiba saatnya mereka berpulang. Temani mereka karena para lansia sering ditinggalkan sendirian. Bantu mereka agar mereka tenang, maka tugas sudah selesai.

"Kematian adalah jembatan yang menghubungkan orang yang mencintai dengan yang dicintainya" Jalaluddin Rumi.

Selamat mempersiapkan dan merelakan. Salam.

Sumber:

Debora K. Tioso, 2010, Pergi Dalam Damai Sejahtera: Mendampingi Orang Yang Menghadapi Kematian, Gloria Graffa, Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun