Mohon tunggu...
Hendy Adinata
Hendy Adinata Mohon Tunggu... Freelancer - Sukanya makan sea food

Badai memang menyukai negeri di mana orang menabur angin | Email: hendychewadinata@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rahasia Tawa dan Tangis

2 September 2016   13:32 Diperbarui: 2 September 2016   23:56 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ceritakan padaku sesuatu yang menyenangkan ayah, aku ingin dengar."

Ayah mengelus rambut Putri sambil memikirkan apa yang harus ia ceritakan. Sesuatu yang bagus.

"Dahulu kala di sebuah kerajaan, hiduplah seorang gadis yang sangat cantik. Kecantikannya tiada tara sampai-sampai banyak raja dari berbagai belahan dunia datang untuk melihat kecantikan gadis tersebut. Tujuannya adalah untuk melamar sang putri yang cantik jelita ini..."

Saat ayah memutar pandangannya dari tirai hijau ke arah Putri, tampak olehnya mata Putri telah berlinang air mata.

"Apa kau menangis?"

Ia mengangguk.

"Tapi, ceritanya tidak sedih, ini cerita bagus."

Putri mengangguk kembali.

"Dan mereka berdua pun hidup bahagia selama-lamanya."

"Menurutmu, kisah ini indah? Aku baru saja membuatnya."

Putri mengangguk untuk ketiga kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun