Akhirnya kami semua tetap bergerak ke arah puncak. Saya yang berjalan paling depan berpapasan dengan Apa dan Dawa yang sudah turun dari puncak. Saya katakan ke mereka bahwa kemungkinan besar kami akan menggunakan camp-5.
Saya sangat khawatir dengan kondisi Asmujiono dan Iwan yang makin menurun. Mereka benar-benar sudah seperti zombie, tidak bisa berpikir pada hal lain kecuali puncak. Saya ingin mereka kembali saat masih bisa bergerak sendiri. Saya ingin meninggalkan puncak secepat mungkin.
Saya tiba di puncak, Misirin dan Bashkirov berada sekitar 30 m di belakang saya. Ketiga pendaki Indonesia ini, setiap satu langkah selalu diikuti dengan istirahat satu menit. Dengan cara seperti itu, mereka baru akan sampai puncak dalam 30 menit.
Puncak Everest
Sekarang sudah jam 3 sore, sudah sangat terlambat untuk sampai di puncak. Cuaca masih mendukung, tapi saya lihat awan tipis mulai bergerak ke arah puncak.
Tiba-tiba Misirin roboh. Tapi yang mencengangkan, mendadak saya lihat Asmujiono bergerak melewati Misirin. Asmujiono menyerbu puncak dengan gerakan berlari yang diperlambat, seperti dalam adegan film. Dia lalu memeluk tripod yang dipenuhi bendera kecil warna-warni, yang merupakan tanda resmi puncak Everest.
Asmujiono kemudian mengganti kupluk gunung dengan baret militer-nya yang berwarna merah. Menarik bendera yang sudah dia siapkan dari balik jaket gunungnya lalu mengibarkannya. Bendera merah-putih, bendera Indonesia. Saya benar-benar kagum dengan kegigihannya.
Indonesia telah berhasil menapakkan kakinya di puncak Everest, yang diwujudkan dengan penuh perjuangan oleh prajurit hebat ini. Saya lalu mengambil beberapa photo Asmujiono.
Next : Harus Segera Turun
* Agak mengherankan Boukreev tidak mengetahui bahwa jenazah tersebut adalah Bruce Herrod. Mereka berada di Everest pada waktu yang bersamaan saat pendakian Mei 1996. Boukreev bersama team Fischer, Herrod bersama team Afrika Selatan. Silahkan baca 'Into Thin Air'.
** Terjemahan bebas dari 'The Return to Everest' yang dimuat dalam 'The Climb' karya Anatoli Boukreev dan Weston deWalt