Mohon tunggu...
Hendro Adrian
Hendro Adrian Mohon Tunggu... Insinyur - Penggemar 'Dream Theater'

Pecinta cerita 'mountaineering'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tragedi Everest 1996 (12 of 22)**

8 Januari 2022   17:43 Diperbarui: 8 Januari 2022   20:03 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : Hahn & Justman, RMI Expeditions, April 2015)

Ternyata Hall masih berada di punggungan sedikit dibawah puncak dan minta segera dikirim bantuan. Beidleman kemudian juga memberi tahu bahwa Weathers dan Namba tewas, lalu Fischer belum diketahui nasibnya di suatu tempat di sekitar puncak.

Aura ketidak nyataan benar-benar telah menjadi kenyataan, membuat suasana pagi itu menjadi sebuah mimpi paling buruk.

Radio kami kemudian mendadak mati karena baterai habis, membuat kami tidak bisa berkomunikasi lagi.

Karena mereka telah kehilangan kontak dengan kami, pendaki di camp-2 kemudian mengontak team Afrika Selatan yang sudah tiba di 'South Col' sehari sebelumnya. Ketika Ian Woodall ditanya apakah kami bisa memakai radio-nya karena sedang dalam situasi darurat, dia mengatakan tidak.

Next : Fischer Diserang Radang Otak

**Judul terjemahan bebas dari 'Into Thin Air' karya Jon Krakauer

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun