Mohon tunggu...
Hendro Adrian
Hendro Adrian Mohon Tunggu... Insinyur - Penggemar 'Dream Theater'

Pecinta cerita 'mountaineering'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tragedi Everest 1996 (12 of 22)**

8 Januari 2022   17:43 Diperbarui: 8 Januari 2022   20:03 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber : Hahn & Justman, RMI Expeditions, April 2015)

Saya mencari ke seluruh bagian barat 'South Col' selama lebih dari satu jam, memeriksa dibalik batu-batu besar dan melongok ke dalam tenda-tenda yang sudah lama ditinggalkan, tetapi tidak menemukan jejak Harris.

Gelombang adrenalin mulai membakar otak saya, mulut terasa pahit. Air mata saya menggenang dan langsung membeku, membuat mata saya jadi tertutup. Bagaimana mungkin Harris bisa hilang ? Tidak mungkin.....

Saya kemudian pergi ke tempat di mana Harris semalam menuruni tebing licin yang kemudian terpeleset meluncur ke bawah. Secara metodis saya mencoba untuk menelusuri kembali rute ke arah camp yang diambilnya, yang berupa padang salju luas tapi tidak terlalu rata.

Pada titik di mana saya terakhir melihatnya ketika kabut menutup pandangan, dengan berbelok tajam ke kiri akan membawa Harris menuju deretan tenda-tenda di camp.

Saya perkirakan bahwa jika dia tidak berbelok ke kiri tetapi malah terus lurus ke arah parit - yang bisa saja terjadi dalam gelap karena kabut, bahkan jika seseorang tidak kelelahan atau kehilangan orientasi karena hipoksia - dia akan menuju ujung paling barat 'South Col' dan langsung terjun ke dasar jurang 'Western Cwm' sedalam 1,200 meter.

Berdiri diam di sana, takut untuk berjalan lebih dekat ke tepi jurang, saya melihat sepasang jejak crampon yang samar-samar masih terlihat melewati tempat saya berdiri menuju ke arah jurang. Saya khawatir, jejak-jejak itu adalah milik Harris.

Ketika sampai di camp kemarin malam, saya memberi tahu Hutchison bahwa saya melihat Harris sudah sampai dengan aman. Melalui radio Hutchison kemudian menyampaikan berita ini ke base camp, dan dari sana diteruskan melalui telepon satelit kepada pacarnya di Selandia Baru, Fiona McPherson.

Sekarang, istri Hall di Selandia Baru, Jan Arnold, harus melakukan sesuatu yang sangat sulit : telepon kembali McPherson dan beri tahu bahwa telah terjadi kesalahan yang sangat buruk. Harris sebenarnya hilang dan diduga telah tewas.

Membayangkan percakapan itu dan peran saya dalam peristiwa-peristiwa yang mengarah ke sana, saya langsung berlutut sambil menarik nafas panjang. Perut terasa mual ketika angin dingin bertiup di belakang saya.

Hall dan Fischer Belum Kembali

Saat kembali lagi ke tenda, saya mendengar percakapan radio antara base camp dan Hall yang membuat hati saya semakin ciut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun