Mohon tunggu...
Hendri Ma'ruf
Hendri Ma'ruf Mohon Tunggu... lainnya -

Hobi "candid photo," suka traveling, dan senang membaca plus menulis. Pernah bekerja di perusahaan, sekarang berkarya mandiri. Meminati masalah kepemimpinan, manajemen, dan kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hai Para Alumni Kembalilah Ke Sekolahmu!

31 Juli 2015   10:59 Diperbarui: 12 Agustus 2015   04:43 875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesudah selesai acara, ajaklah mereka makan bersama. Memang perlu dana untuk ini. Tetapi dengan patungan para alumni, semestinya membiayai konsumsi untuk 40-70 orang tidaklah sulit.

Kedatangan kedua kalinya adalah ketika masa orientasi itu tiba, perwakilan alumni pun harus hadir. Harus ada beberapa orang alumni yang hadir dalam satu waktu. Dimisalkan per hari ada 4 alumni yang perlu hadir, dan jika MOPD dilakukan 4 hari, tetapi setiap alumni hanya bisa menyempatkan satu hari, maka diperlukan sedikitnya 16 orang alumni yang terdaftar akan hadir.

Apakah sulit mencari 16 orang alumni yang diminta menyediakan waktu demi mengawasi adik-adik kelas (meski sebenarnya mungkin generasi kedua). Seharusnya tidak sulit. Apalagi jika jumlah alumni sebuah sekolah bisa ribuan dan puluhan ribu orang.

Demi pendampingan pada panitia MOPD, yang adalah murid kelas 8 dan 9 untuk SMP dan kelas 11 dan 12 untuk SMA, harusnya gagasan ini tidak sulit dicerna. Apalagi dikaitkan pembentukan watak generasi muda untuk masa depan; di mana anak SD akan mengalami 3 kali perploncoan: SMP-SMA-PT.

Tidak cukup hanya mengandalkan kepada guru dan kepala sekolah untuk mengawasi dan menghentikan tindak perpeloncoan meski bernama bagus MOPD (sudah terjadi mereka kalah pengaruh dibandingkan orang-tua murid). Saatnya para alumni yang disebut sebagai para pemimpin kembali ke sekolah untuk pendampingan. Untuk memastikan bahwa tindak perpeloncoan tidak terjadi.

Gagasan ini bisa saja dijalankan bersamaan dengan gagasan ketiga butir jawaban saya dalam Facebook yang saya sebutkan di atas.

---------------------
Catatan: Tujuh jam setelah pemuatan artikel ini, melalui jalur pribadi, seorang guru SMA memberi umpan balik penting berikut ini. 

Pertama, berupa pertanyaan: Apa yang dilakukan alumni di saat MOPD berlangsung? Jawaban saya: kehadiran mereka untuk dua maksud: a) memberi semangat kepada panitia dan adik-adik peserta MOPD, b) mengantisipasi perilaku yang dapat merugikan adik kelas. Intinya, mereka tidak ikut terlibat dalam kepanitaan dan aktivitas  MOPD. Hanya hadir menyaksikan. 

Kedua, juga berupa pertanyaan yang justru sangat penting, yaitu: Apa yang dilakukan alumni setelah MOPD selesai? Apa yang dilakukan alumni memang tidak saya bahas dalam artikel ini. Dalam konteks pencegahan terjadinya perpeloncoan yang bukan saja pada beberapa hari penyelenggaraan MOPD tetapi bisa tejadi sesudahnya, saya belum membahasnya. 

Umpan balik guru tersebut penting diperhatikan karena mengubah perilaku masyarakat khususnya komunitas sekolah tidak cukup dalam masa orientasi peserta didik baru yang beberapa hari itu saja, melainkan sepanjang tahun dan bahkan sepanjang tiga tahun mereka bersekolah. Ini perlu artikel terpisah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun