Mohon tunggu...
Hendrik Dwy
Hendrik Dwy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Sebagai topik pembahasan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bab II - Kajian Literatur

30 Maret 2024   14:42 Diperbarui: 30 Maret 2024   14:46 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.1 Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia ialah satu-satunya sumber daya yang mempunyai hal perasaan, harapan, keterampilan, pengetahuan, dorongan, semangat, daya serta karya (rasio, rasa, serta karsa). seluruh potensi sendok makan tadi berpengaruh terhadap upaya organisasi pada mencapai tujuan. Berapapun majunya teknologi, perkembangan gosip, tersedianya modal serta memadainya bahan, Jika tanpa sdm sulit bagi perusahaan itu buat mencapai tujuannya.

Manajemen sumber Daya insan artinya aktivitas perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sdm buat mencapai tujuan baik secara individu juga organisasi. Manajemen asal daya insan memiliki tugas untuk mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya.

Berikut ini teori tentang (SDM) manajemen sumber daya manusia, diantaranya yaitu :

Hasibuan, M. S. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara Penertian ialah menerangkan bahwa "manajemen merupakan ilmu dan seni mengatur berjalanya proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber lainnya dengan secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu".

Feriyanto, Andri & Shyta Triana, Endang (2015). Pengantar Manajemen (3 in 1), Penerbitan Media Tera, Yogyakarta. Menurut (Feriyanto. Andri. dan Triana, tahun 2015), manajemen merupakan intisari dari administrasi, karena manajemen sendiri merupakan alat penggunaan untuk pelaksana administrasi juga sebagai kemampuan untuk mengapai hasil dan tujuan melalui aktivitas orang lain.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia adalah bagaimana suatu perusahaan memberdayakan sumber daya manusia yang ada ditinjau dari kemampuannya dalam bidang tertentu, mengembangkan dan meningkatkan kemampuan yang dimilikinya, serta perusahaan memberikan suatu imbalan atas jasa usaha para karyawan karena telah membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2.2 Motivasi Kerja

2.2.1 Definisi Motivasi Kerja

Setiap organisasi tentu ingin mencapai tujuan. untuk mencapai tujuan tadi, peranan manusia yg terlibat di dalamnya sangat krusial. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai menggunakan yang dikehendaki organisasi, maka haruslah dicermati dan dipahami motivasi insan yang bekerja di dalam organisasi tersebut, sebab motivasi inilah yang menentukan sikap setiap karyawan untuk bekerja atau menggunakan istilah lain perilaku ialah cerminan yang paling sederhana berasal motivasi.

Motivasi dari berasal kata "motif" yang memiliki arti kebutuhan, impian, impian, dan dorongan dari pada diri seseorang. Motivasi diklaim sebagai pendorong buat melakukan kegiatan dengan tujuan eksklusif. Beberapa ahli menyampaikan penjelasan tentang definisi motivasi kerja menjadi berikut:

Definisi motivasi kerja dikemukakan oleh Mclelland pada Umam (2018:159) bahwa: "Motivasi kerja adalah sesuatu yang bisa mengakibatkan semangat atau dorongan kerja".

Robbins, Stephen P., Timothy A. Judge. (2016). sikap Organisasi Edisi 16. Jakarta : Salemba Empat. menurut Robbins (2016 ; 201) motivasi ialah kesediaan buat melaksanakan upaya tinggi agar mencapai tujuan dari keorganisasian yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk menunjang kebutuhan individual eksklusif.

Wibowo, 2016. Manajemen Kinerja, Edisi Kelima, PT.Rajagrafindo Persada Jakarta-14240. menurut Wibowo (2016:322) Motivasi ialah dorongan berasal serangkaian proses perilaku insan di pencapaian tujuan. berdasarkan uraian pengertian di atas dapat disimpulkan motivasi kerja artinya suatu tindakan yang mendorong seseorang buat melakukan aktivitas eksklusif menggunakan tujuan menerima yang akan terjadi yang baik serta berkualitas.

2.2.2 Dimensi Motivasi Kerja

Teori motivasi sosial yang dikemukakan oleh McClelland dalam Umam (2018:169) mengungkapkan tingkah laku seseorang timbul karena ditentukan sang kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri mereka. pada diri seorang ada 3 kebutuhan utama yg mendorong tingkah laris seseorang. (3) kebutuhan yang dimaksud yaitu :

  • Need for achievement (Kebutuhan akan prestasi) seseorang mempunyai kebutuhan buat mencapai kesuksesan yang diukur berdasarkan baku kesempurnaan pada dirinya sendiri. Kebutuhan ini terkait erat dengan pekerjaan serta mengarahkan tingkah laris mereka buat mencapai prestasi tertentu.
  • Need for affiliantion (Kebutuhan akan afiliansi) seorang memiliki kebutuhan akan kehangatan serta dukungan dalam korelasi dengan orang lain. Kebutuhan ini mendorong tingkah laku mereka buat menjalin korelasi akrab menggunakan orang lain.
  • Need for power (Kebutuhan akan kekuatan) seseorang mempunyai kebutuhan untuk menguasai dan memengaruhi orang lain. Kebutuhan ini menyebabkan mereka tidak atau kurang memperhatikan perasaan orang lain.

Afandi (2018:29-30) mengungkapkan bahwa terdapat dua dimensi yg memengaruhi motivasi kerja, yaitu:

  • Dimensi Ketenteraman Dimensi ketenteraman ialah saat seseorang merasa suka , nyaman, serta bersemangat karena kebutuhannya sudah terpenuhi.
  • Dimensi Dorongan Dimensi dorongan merupakan suatu dorongan buat dapat bekerja menggunakan sebaik mungkin.

2.2.3 Indikator Motivasi Kerja

McClelland dalam Umam (2018:169) mengungkapkan terdapat beberapa Indikator motivasi kerja yaitu:

  • impian mencapai kesuksesan
  • hasrat mencapai prestasi
  • impian memiliki hubungan yang akrab
  • Memperoleh kolaborasi yang menyenangkan
  • harapan menguasai sesuatu
  • Kemampuan mensugesti orang lain

Afandi (2018:29-30) berpendapat terdapat beberapa indikator yang mensugesti motivasi kerja yaitu:

  • Balas jasa
  •  kondisi kerja
  • Fasilitas kerja
  • Prestasi kerja
  • Pengakuan asal atasan
  • Pekerjaan itu sendiri

2.3 Kinerja Karyawan

2.3.1 Definisi Kinerja Karyawan

Kinerja pada bahasa Inggris disebut menggunakan job performance atau actual performance atau level of performance, yang ialah taraf keberhasilan pegawai pada menuntaskan pekerjaannya. Beberapa pakar memberikan penerangan tentang definisi kinerja karyawan sebagai berikut:

Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. penilaian Kinerja asal Daya manusia. Bandung: Penerbit Refika Aditama. dari Mangkunegara (2009:67) ialah akibat kerja secara kualitas serta kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam mengerjakan tugasnya sinkron menggunakan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berasis Kompetensi. Bogor: Ghalia Indonesia. dari Moeheriono (2012:95), kinerja atau performance ialah sebuah penggambaran tentang taraf pencapaian aplikasi suatu acara aktivitas atau kebijakan pada mewujudkan sasaran, tujuan, visi, serta misi organisasi yg dituangkan pada suatu perencanaan strategis suatu organisasi.

Pengertian kinerja karyawan pula diungkap oleh Rivai serta Sagala pada Mahendro Sumardjo (2018:193) bahwa : "kinerja ialah sikap yang nyata yang ditampilkan setiap orang menjadi prestasi kerja yang didapatkan oleh pegawai sesuai menggunakan perannya pada organisasi".

Sesuai uraian pengertian pada atas dapat disimpulkan kinerja karyawan merupakan yang akan terjadi dari pekerjaan yang sudah dicapai karyawan pada menjalankan tugas dan pekerjaan yang ada di organisasi.

2.3.2 Indikator Kinerja Karyawan

Robbins (2016.260) Indikator kinerja artinya cara untuk mengukur seberapa baik kinerja karyawan sudah dicapai. Berikut beberapa indikator buat mengukur kinerja karyawan yaitu:

  • Kualitas Kerja
  • Kuantitas
  • Keakuratan waktu
  • Efektivitas
  • Kemandirian.

Menurut Mondy, Noe, Premaux dalam Mahendro Sumardjo (2018:199-200) menyatakan bahwa pengukuran kinerja bisa dilakukan menggunakan memakai dimensi :

  • Kuantitas Pekerjaan (Ouantity of Work)
  • Kualitas Pekerjaan (Ouality of Work)
  • Kemandirian (Dependability)
  • Inisiatif (Unitiative)
  • Adaptabilitas (Adaptability)
  • Kerjasama (Cooperation)

Bernaddin dan Russel dalam Mahendro Sumardjo (2018:200-201) menyatakan enam kriteria utama kinerja yg dapat dinilai dari pegawai, yaitu :

  • Kualitas
  • Kuantitas
  • Ketepatan waktu
  • Efektivitas biaya
  • Kebutuhan Pengawas
  • pengaruh Interpersonal

2.3 Penelitian Terdahulu

                Penelitian terdahulu bertujuan buat mendapatkan bahan perbandingan serta acuan. Selain itu, buat menghindari anggapan kesamaan dengan penelitian ini. Maka pada kajian literatur ini peneliti mencantumkan akibat-akibat penelitian terdahulu sebagai berikut :

Tabel 1 Hasil Penelitian Terdahulu

NO

Judul

Penulis

Tahun Terbit

Hasil

1

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Bagian ACS PT. Dirgantara Indonesia

Nopi Yanto Sumarna

2017

Terdapat pengaruh signifikan antara variabel kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai secara simultan

2

Analisis Motivasi dan Etos Kerja Terhadap Kinerja Karyawan FoodFair Semarang

Krisnawati Setyaningrum Nugraheni, Tuwuh Adhistyo W, Y.R. Satatoe

2020

Bahwa motivasi dan etos kerja memiliki pengaruh signifikan secara simultan/bersama-sama terhadap kinerja karyawan FF Mall Citraland Semarang.

3

ANALISIS PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGANKERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Siska Agustina Dewi, M. Trihudiyatmanto

2020

Motivasi Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja pegawai. Hal ini menujukan semakin tinggi tingkat motivasi dalam bekerja maka kinerja yang dihasilkan akan semakin membaik.

4

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGANKERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

Yayan Yanuari

2019

Kegiatan motivasi kerja, dan lingkungan  kerja mempunyai pengaruh yang kuat dan positif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Hal ini terlihat dari hasil analisis menunjukan semakin membaik.

 

 

2.4 Kerangka Pemikiran

Motivasi kerja dibuat sang sikap (attitude), yang dapat mendorong karyawan buat menghadapi situasi kerja pada organisasi, sebagai akibatnya menginspirasi mereka untuk bekerja lebih baik. Motivasi bisa berasal dari faktor internal yaitu dari asal individu serta faktor eksternal yaitu asal berasal organisasi yang menghipnotis kinerja. Kinerja ialah akibat yang dicapai karyawan pada menjalankan tugas serta tanggung jawabnya. oleh karena itu buat menaikkan kinerja karyawan, organisasi perlu memperhatikan motivasi mirip apa yang diperlukan karyawan untuk mencapai tujuan yang dibutuhkan organisasi.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun