Mohon tunggu...
Penjelajah Alam
Penjelajah Alam Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat sosial budaya, politik dan pemerintahan serta aktif di bidang informasi dan komunikasi publik

Sekedar memberikan pandangan, saat perasaan mewajibkan pikiran mencantumkan sebuah kecenderungan untuk memilih berada pada sisi yang jelas, sehingga masih bisa berharap bahwa sesuatu yang mengatur persepsi benar adanya mewakili diri sendiri, bahkan orang lain dan khalayak banyak.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Rekayasa Mudah Memindahkan Hujan dari Jakarta, Sebagai Solusi Tuntas Banjir

15 Februari 2016   23:44 Diperbarui: 16 Februari 2016   00:33 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

2.     Pada jalan raya, di bagian atas (setinggi tiang lsitrik) setiap sisi dan tengah pembatas jalan raya disediakan blower spray butiran air. Prinsip kerjanya persis seperti blower dan kompressor AC mobil, hanya saja yang disemprotkan adalah butiran air. Selang-selang air yang berukuran kecil disebar di titik-titik yang telah diperkirakan menyemprotkan butiran air dari tenaga kompressor  utama yang telah disiapkan.

3.     Yang ketiga adalah membuat baling-baling seperti kincir angin yang banyak kita lihat di negara Belanda. Rotasi batang kincir angin diatur sedemikian rupa mengikuti pola arah angin alam, dipasang pada titik-titik tempat biasanya awan hujan berkumpul. Bila tekanan angin dari kincir ini telah terpola sebelum awan hujan sampai, maka terjadi penambahan tekanan udara dan mampu mengalihkan awan hujan kembali ke samudera atau dikondisikan ke daerah lain yang membutuhkan hujan.

 

 

Rekayasa ini sangat mudah dilakukan apabila semua pihak dengan spirit yang  kuat dan tekad yang sama untuk mengatasi banjir Jakarta.

Demikian tulisan ini sebagai motivasi bagi teknokrat dan enginering yang mungkin terketuk hatinya untuk bersama-sama membangun teknologi rekayasa penanganan hujan dan banjir Jakarta.

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun