Mohon tunggu...
Hendra Wijaya
Hendra Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pekerja Seni

"The best thing you can be is yourself"

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pro atau Kontra: Senjata Nuklir sebagai Alat Memenangkan Perang

3 Desember 2021   00:10 Diperbarui: 3 Desember 2021   00:14 997
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara kemungkinan eskalasi habis-habisan diperkirakan rendah, data menegaskan bahwa kerusakan besar dari potensi eskalasi semacam itu cukup untuk memaksa pihak lain untuk menyerah. 

Krisis asimetris memungkinkan kekuatan nuklir menggunakan pengaruhnya secara efektif. Ketika krisis menjadi ancaman serius dan penggunaan senjata nuklir tidak sepenuhnya dikesampingkan, keuntungan aktor nuklir sangat berharga. Senjata nuklir membantu negara-negara membuat konsesi cepat dalam konflik serius. 

Secara umum, senjata nuklir membawa manfaat nyata bagi pemiliknya. Keuntungan ini menyiratkan bahwa harus ada tingkat keseluruhan permintaan senjata nuklir, yang, seperti yang diterapkan oleh Matthew Kroenig dan Matthew Fuhrmann, menjelaskan mengapa beberapa negara sebenarnya lebih banyak mengembangkan senjata nuklir di sisi pasokan.

Strategi nuklir tidak hanya mencakup bagaimana senjata nuklir dapat digunakan dalam krisis dan perang, tetapi juga upaya untuk mencegah negara dan kelompok lain memperolehnya. 

Wohlstetter mengemukan pendapat bahwasannya untuk mempertahankan pencegah yang stabil tidak hanya membutuhkan perolehan senjata nuklir dalam jumlah yang cukup, tetapi penyebarannya dalam mode yang akan meningkatkan stabilitas. 

Selain itu, untuk menjadi pencegah yang efektif, mereka perlu menimbulkan ancaman pembalasan yang kredibel. Adanya Teori deterensi yang dikenal sebagai strategi militer pada masa Perang Dingin karena terkait dengan penggunaan senjata nuklir. 

Deterensi menjadi strategi untuk mencegah musuh dalam melakukan sesuatu yang diharapkan negara lain. Menurut Bernard Brodie, deteren nuklir yang tepat harus selalu disiagakan serta tidak pernah digunakan. 

Pada tulisan klasik Thomas Schelling tentang deterensi, ia menyatakan bahwa konsep strategi militer tidak bisa dijadikan standar kemenangan militer. Dalam menghancurkan negara lain telah dijadikan motivasi bagi negara lain untuk dapat menghindarinya serta memengaruhi perilaku negara lain.

Dalam buku The Absolute Weapon karya Bernard Brodie, yang dimana Brodie melihat bahwa munculnya senjata nuklir yang mengarah pada kondisi saling mencegah, seperti halnya dengan apabila negara agresor takut akan pembalasan, maka ia tahu bahwa itu adalah pemenangnya, sehingga akan terjadi kehancuran fisik yang besar daripada yang telah diderita oleh bangsa manapun. 

Brodie melihat munculnya senjata nuklir yang mengarah pada kondisi saling mencegah, artinya jika negara agresor harus takut akan pembalasan, ia akan tahu jika/bahwa itu adalah pemenangnya, negara tersebut akan menderita tingkat kehancuran fisik yang jauh lebih besar dari pada yang diderita oleh negara mana pun yang dikalahkan dalam sejarah. 

Menurut pandangannya, ini harus memiliki dampak besar pada strategi. Ia juga mengatakan Sejauh ini tujuan utama pendirian militer adalah untuk memenangkan perang. Bisa dilihat jika salah satunya menang pada perang nuklir, itu akan menyebabkan berbagai dampak yang ditimbulkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun