Seketika, hampir semua murid mengangkat tangan termasuk Indra. Coki yang ada di sebelahnya tersenyum jemawa. "Bagus," ucap Coki pada Indra sambil mengacungkan jempol padanya.
"Sekarang siapa yang memilih Indra jadi wakil ketua murid, angkat tangan!"
Semua murid tampak ragu-ragu dengan pilihannya. Mereka saling pandang ke teman-teman di sebelahnya. Ada yang mengangkat tangan, tetapi setelah melihat hanya dia satu-satunya, perlahan ia menurunkannya kembali.
"Sekarang siapa yang memilih Aep jadi wakil ketua murid, angkat tangan."
Tak perlu diragukan lagi. Semua memilih mengangkat tangan termasuk Indra sendiri. Coki yang ada di sebelahnya terheran. Walau begitu dia mengerti kalau kawan barunya itu tidak mau jadi wakilnya.
"Baiklah, semua sudah memilih. Dan dapat simpulkan kalau yang akan menjadi ketua murid adalah Cecep dan Aep menjadi wakilnya," ucap Ibu Sri di depan kelas. Serentak semuanya bertepuk tangan hingga membuat riuh ruang kelas. "Sekarang siapa yang mau jadi bendahara?" tanya ibu.
Selanjutnya kelas pun disibukan dengan pemilihan perangkat kelas lainnya, juga pembagian jadwal mata pelajaran.
Â
****
Â
Pagi menjelang siang ketika murid-murid kelas tiga membubarkan diri dari kelasnya, disusul kelas lainnya beberapa saat kemudian. Karena belum ada kegiatan belajar-mengajar, para guru memulangkan murid-muridnya lebih awal.