Mohon tunggu...
Hendra Wattimena
Hendra Wattimena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Alumni Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Pattimura

Blogger di www.sudutplambon.com, banyak membahas seputar dunia pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tukang Kayu

25 Agustus 2024   21:43 Diperbarui: 25 Agustus 2024   21:46 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanduk-tanduknya jadi kursi untuk anak sulungnya.

Tukang kayu yang dulu dikira cupu,

Kini berkamuflase sebagai suhu.

Aturan diganti demi si sulung berkuasa,

Tak cukup sampai situ, si bungsu juga minta jabatan,

Aturan dibongkar pasang demi nafsu berkuasa.

Beringin ditebang si tukang kayu,

Dijadikan tangga keluarga berkuasa.

Tapi semua ini bukan tentang tukang kayu.

Ahh sudahlah, tak perlu lanjutkan puisi ini.

Prittt... Prittt... Pritt... Kaburrr...

Takut diserang buzzer si tukang kayu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun