Mohon tunggu...
Hendra
Hendra Mohon Tunggu... Penulis - Clear thinking equals clear writing

Lahir dan besar di Jakarta. Topik tulisan: mengatur keuangan pribadi, kehidupan di Australia dan filosofi hidup sederhana. Saat ini bermukim di Sydney.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Simple Past Tense: Belajar Mudah Bahasa Inggris

31 Juli 2015   21:26 Diperbarui: 12 Agustus 2015   05:35 3567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Materi pelajaran bahasa Inggris untuk pemula biasa dimulai dari percakapan sehari-hari, kosa kata umum dan diikuti basic grammar seperti Simple Present Tense. Setidaknya itu yang saya pelajari waktu pertama kali les bahasa Inggris. Saat itu saya juga suka baca berita dan majalah berbahasa Inggris dan saya ingat betul banyak bentuk kata kerja (verb) dan kata penghubung (to be) yang tidak saya kenali.

Ya, sebagai pelajar pemula saya keburu nafsu. Tapi dari segi grammar saya jadi sadar Past Tense banyak ditemukan dalam koran dan novel berbahasa Inggris. Maklum saja karena reportase berita mendeskripsikan kejadian yang sudah lewat.

Dalam IELTS test bagian speaking, pewawancara juga mengetes apakah kandidat tahu kapan menggunakan tense yang tepat. Contoh pertanyaan:

“Tell me a little bit about yourself” (ceritakan sedikit tentang dirimu). Jawaban atas pertanyaan ini lebih cenderung bersikap deskriptif sehingga jawaban yang benar secara grammar berupa Present Tense.

“Describe your most memorable memory and why” (deskripsikan kenangan terindah kamu dan mengapa itu mengesankan”. Ada dua pertanyaan dalam kalimat ini. Pertama, mengenai kejadian masa lalu berupa kenangan jadi kandidat harus menjawab dalam bentuk Past Tense. Kedua, jawaban atas mengapa kenangan tersebut mengesankan bersikap deskriptif jadi bentuk Present Tense lebih pas.

Pengkategorian tense diatas hanya penyerdahanaan untuk tujuan ilustrasi saja. Sebagai medium komunikasi harian, penggunaan grammar tidak terbatas dan mengalir mengikuti alur dan konteks pembicaraan yang sedang berlangsung mulai dari Present Continuous, Past Perfect, Future tense dan seterusnya. Untuk tujuan tulisan ini, hanya simple Past Tense yang dibahas.

 

Perbandingan dengan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia menggunakan kata-kata penunjuk waktu seperti ‘kemarin’, ‘tadi’, ‘bulan lalu’ untuk mengindikasi kejadian yang sudah lewat karena struktur kalimat standar Subyek + Predikat + Objek bersifat netral. Berbeda dengan bahasa Inggris yang dapat kita lihat dari bentuk Verb dan to be. Contoh:

English

“I was in that room”

Bahasa Indonesia

“saya di ruangan itu”

Dalam bahasa Inggris kita tahu pembicara ada diruangan itu sebelumnya dari to be yang berbentuk ‘was’ (akan dijelaskan lebih lanjut dibawah). Sedangkan dalam bahasa Indonesia sulit mengetahuinya kecuali bila ditambah kata penunjuk waktu menjadi: “saya di ruangan itu tadi”.

To be + Object

‘To be’ dalam Past Tense hanya ada dua bentuk: ‘was’ dan ‘were’.

‘Was’ digunakan bila:

Hanya ada satu Subject (singular). Contoh:

  • I was in the meeting with the boss” (saya (tadi) ada pertemuan dengan boss).
  • Bob was sick yesterday” (kemarin Bob sakit)
  • There was one kid left in the room at the end of the exam” (hanya tinggal satu anak di ruangan ketika ujian berakhir).

Melakukan pengandaian atas sesuatu yang biasa terjadi secara regular. Contoh:

  • If Christy was to commit to her study (as she usually does before exam), she wouldn’t fail the exam” (kalau Christy berkomitmen pada belajarnya (seperti yang biasa dia lakukan sebelum ujian), dia tidak akan gagal.

Melakukan pengandaian akan sesuatu yang hampir pasti terjadi seandainya dilakukan. Contoh:

  • “Hendra would have done the report faster if he was in good spirit” (Hendra bisa saja telah menyelesaikan laporan tersebut lebih cepat kalau dia dalam semangat tinggi). Kalimat ini menyiratkan bahwa biasa Hendra bersemangat tinggi; hanya pada saat itu saja mungkin lagi bad mood sehingga laporan selesai lebih lama dari biasanya.

 

Sedangkan ‘were’ digunakan bila:

Subject berjumlah lebih dari satu atau jamak (plural). Contoh:

  • “There were five little ducks near the lake” (ada lima bebek kecil dekat sungai (tadi)).
  • They were impressed with last week presentation” (mereka terkesan dengan presentasi minggu kemarin).

Melakukan pengandaian yang bersifat subjektif atau angan-angan belaka, bukan berdasarkan kebiasaan seperti dalam contoh ‘was’ sebelumnya. Contoh:

  • If I were rich, I would fire my boss!” (kalau aku kaya, aku bakal pecat si boss!). Kata kuncinya disini ‘If’, yang menyiratkan saat ini saya tidak kaya.
  • I wish she were more sensitive” (seandainya dia bisa lebih sensitif). Kata ‘wish’ sendiri memberikan cukup petunjuk bahwa ini hanya angan-angan.
  • If I were you, I would propose her” (seandainya aku jadi kamu, aku bakal melamar dia). Ungkapan yang digaris bawahi diatas biasa digunakan untuk memberi nasehat dengan menempatkan diri sebagai lawan bicara.

 

Verb (irregular verb) + Object

Bila kalimat Past Tense melibatkan kata kerja (verb), maka Anda wajib menguasai Irregular Verbs (kata kerja tidak beraturan) dimana setiap kata terdiri dari tiga bentuk. Contoh Irregular Verbs:

-Do, did, done (melakukan)

- Awake, awoke, awoken (membangunkan)

- Begin, began, begun (memulai)

- Decide, decided, decided (memutuskan) dan seterusnya.

Daftar Irregular Verbs dapat mudah digoogle. Perlu dicatat bahwa penggunaan Irregular Verbs tidak hanya terbatas dalam kalimat Past Tense, tapi juga dalam membentuk kalimat pasif, contoh: “I am invited to their wedding reception” (saya diundang ke resepsi pernikahan mereka) dan Past Perfect Tense, contoh: “he had never done housework before he moved to Sydney” – perhatikan bahwa kalimat ini menggunakan bentuk kata ketiga Irregular Verbs (i.e. done) dari ‘do’.

Hanya penggunanan Irregular Verbs untuk Past Tense yang akan dibahas diartikel ini jadi Anda hanya perlu mengetahui bentuk kedua dari daftar Irregular Verbs.

Berikut contoh kalimat Past Tense dengan menggunakan contoh Irregular Verbs diatas:

  • “I did my best so let’s see how it turns out” (saya telah melakukan yang terbaik, jadi lihat saja bagaimana jadinya).
  • “They awoke late this morning” (mereka telat bangun pagi ini).
  • “We began our journey once we decided not to delay it any longer” (kami memulai perjalanan setelah memutuskan untuk tidak menundanya lebih lama).

Semoga bermanfaat.

 

Hendra Makgawinata

Sydney, 01/08/2015

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun