Bahasa Indonesia
“saya di ruangan itu”
Dalam bahasa Inggris kita tahu pembicara ada diruangan itu sebelumnya dari to be yang berbentuk ‘was’ (akan dijelaskan lebih lanjut dibawah). Sedangkan dalam bahasa Indonesia sulit mengetahuinya kecuali bila ditambah kata penunjuk waktu menjadi: “saya di ruangan itu tadi”.
To be + Object
‘To be’ dalam Past Tense hanya ada dua bentuk: ‘was’ dan ‘were’.
‘Was’ digunakan bila:
Hanya ada satu Subject (singular). Contoh:
- “I was in the meeting with the boss” (saya (tadi) ada pertemuan dengan boss).
- “Bob was sick yesterday” (kemarin Bob sakit)
- “There was one kid left in the room at the end of the exam” (hanya tinggal satu anak di ruangan ketika ujian berakhir).
Melakukan pengandaian atas sesuatu yang biasa terjadi secara regular. Contoh:
- “If Christy was to commit to her study (as she usually does before exam), she wouldn’t fail the exam” (kalau Christy berkomitmen pada belajarnya (seperti yang biasa dia lakukan sebelum ujian), dia tidak akan gagal.
Melakukan pengandaian akan sesuatu yang hampir pasti terjadi seandainya dilakukan. Contoh:
- “Hendra would have done the report faster if he was in good spirit” (Hendra bisa saja telah menyelesaikan laporan tersebut lebih cepat kalau dia dalam semangat tinggi). Kalimat ini menyiratkan bahwa biasa Hendra bersemangat tinggi; hanya pada saat itu saja mungkin lagi bad mood sehingga laporan selesai lebih lama dari biasanya.
Sedangkan ‘were’ digunakan bila: