Aku jadi gegalapan, mencoba tersenyum dan menolak.Pikirku, dari mana saja tuyul ini lewat.Sama sekali  tidak tahu kapan dia muncul.
"I .....cant, I'm still working,"
Si cewek china mah tidak peduli.Tanganku di tarik pelan menuju ke arah sebuah taxi kuning dekat situ.Aku yang masih kebingunan, terasa di cocok kaya lembu, tak berdaya terus terang.Dan setelah mutar2 sekitar 10 menit, si cewek minta turun dan memintaku bayar taxi plus tip.Sialan, pikirku.Selanjutnya kami menuju ke lantai atas, menjumpai deretan pintu apartment dengan angka 200 an.Tiba di depan pintu  pojok, si gadis mengeluarkan kunci lalu membuka lebar pintunya mempersilahkan aku masuk.Di dalam aku terkejut melihat jejeran  tempat2 tidur kecil yang hanya di tutupi gorden bewrwarna-warni.
Aku ber-tanya2 dalam hati:
"Gimana yah, kalau mereka sedang main?Pasti kelihatan dari luar,"
Si cewek  rupanya dapat membaca pikiranku lalu berkata tanpa di minta:
"Don't worry.Nobody sees us, or disturbs."
Aku menggangguk aja, lalu bertanya:
"How much?"
Dia menunjukkan jarinya seraya  siap2 lepas pakaiannya satu persatu.
"$ 40.00"
Sewaktu dia hendak melepaskan bra, aku dengan sigap mencekal tangannya sambil berkata: