Sebab terjadinya kontroversi dalam Pemilihan Presiden AS 2020 dan peran Donald Trump di dalamnya banyak disebutkan oleh para kritikus dan pengamat politik sebagai akibat dari kampanye yang sengit dan retorika Trump yang provokatif.
Trump juga disalahkan karena menolak untuk mengakui kekalahan dan terus memicu ketegangan di antara para pendukungnya yang percaya bahwa pemilihan tersebut dicurangi.
Selain itu, pandemi COVID-19 dan penggunaan surat suara sebagai metode pemungutan suara juga turut mempengaruhi keterlambatan dalam penghitungan suara dan memicu spekulasi kecurangan yang semakin memperuncing situasi tersebut.
Semua faktor ini menyebabkan terjadinya ketidakpercayaan publik terhadap hasil pemilihan presiden dan memicu tindakan-tindakan yang sangat kontroversial, termasuk serangan Capitol.
Dampak kontroversi Trump
Kontroversi yang berkaitan dengan Trump ini berdampak besar pada politik dan masyarakat Amerika Serikat.
Kebingungan dan ketidakpercayaan publik terhadap hasil pemilihan presiden menyebabkan terjadinya ketegangan politik yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara ini.
Serangan Capitol pada Januari 2021, yang dilakukan oleh para pendukung Trump, memicu kemarahan dan kecaman dari banyak pihak dan dianggap sebagai tindakan yang sangat merusak demokrasi dan institusi negara.
Selain itu, kontroversi ini juga memicu perdebatan yang panas tentang sistem pemilihan presiden dan perlunya reformasi dalam proses tersebut.
Hal ini memicu perubahan dalam beberapa aspek sistem pemilihan presiden dan perlunya pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya ketidakpercayaan publik dan tindakan-tindakan yang merusak negara.
Baca juga:
Rekam Jejak Dito Ariotedjo, Menpora Baru dan Muda