Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gencatan Senjata dan Strategi Perang Sun Tzu

29 November 2023   18:36 Diperbarui: 29 November 2023   18:36 434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sun Tzu (sumber: shutterstock via kompas.com)

Hingga aksi Moh. Toha yang berhasil menembus pertahanan Belanda, dan sukses meledakan gudang misiu Dayeuhkolot. Apa yang dikemukakan Sun Tzu kiranya masih dapat dibuktikan saat itu.

Monumen Moh. Toha kiranya jadi saksi bisu peristiwa peledakan tersebut terjadi. Hal serupa yang tampak pada konflik di Palestina beberapa waktu  lalu. Hamas berhasil menembus blokade militer ditengah kondisi "kacau" medan Palestina.

4.Know thy self, know thy enemy

Seperti halnya mengenali dirimu lebih baik sebelum mengenali lawan secara utuh. Kunci utama dalam memahami strategi lawan secara faktual.

Seperti pada peristiwa penaklukkan Jerusalem oleh Salahudin Al Ayubi. Dimana beliau sangat mengenal siapa yang dihadapi dan memberi respect secara positif. Khususnya terhadap Raja Baldwin IV.

Geoffrey Hindley dalam "Saladdin Pahlawan Islam" edisi terjemahan, menjelaskan bagaimana perihal respect menjadi hal penting dalam menaklukkan lawan.

Mengenal siapa lawan tentu harus memahami karakter diri secara pribadi. Lantaran hal ini juga menjadi catatan penting bagi lawan dalam memahami karakter yang dihadapinya.

Khalid bin Walid, adalah sosok yang brilian dalam memahami perihal kekuatan lawan.

5. The greatest victory, is that which requires no battle

Tak lain adalah kemenangan yang dilakukan tanpa melakukan pertempuran dengan lawan. Suatu hal yang unik dalam sebuah pertikaian.

Lantaran hal ini pernah dilakukan oleh Mahatma Gandhi ketika melakukan aksi perlawanan tanpa kekerasan kepada Inggris.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun