Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lima Fakta Menarik dalam Perang Yarmuk

22 November 2023   06:30 Diperbarui: 22 November 2023   21:53 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasukan Muslim (sumber: Uncyclopedia/James Sibli via Kompas.com)

Ali Muhammad Ash-Shalabi dalam "Biografi Abu Bakar Ash Shiddiq", menjelaskan secara rinci perihal strategi pasukan kurdus ini.

Kurdus inti dikomandoi oleh Abu Ubaidah Al Jarrah bersama Ikrimah bin Abu Jahal. Kurdus kanan dipimpin oleh Amr bin Ash bersama Syurahbil bin Hasanah. Kurdus kiri dipimpin oleh Yazid bin Abu Sufyan. Kurdus intai dipimpin oleh Qubab bin Asyam. Serta kurdus cadangan (belakang) dipimpin oleh Said bin Zaid.

Walaupun tetap Khalid bin Walid yang bertugas sebagai penggempur utama terhadap setiap lini pasukan lawan. Hal inilah yang kelak menjadi kisah menarik berikutnya. Lantaran Khalid bin Walid tidak pernah kalah ketika perang berhadapan dengan lawan.

5. Pergantian Panglima Perang Ketika Pertempuran

Umar bin Khattab mengetahui perihal keutamaan Khalid bin Walid dalam setiap pertempuran. Mode beserk yang dimiliki (Khalid) tidak ada yang dapat menandingi. Pasukan Romawi yang dipukul mundur selalu dikejar hingga menyerah kalah.

Hal ini tentu dianggap dapat mempengaruhi semangat juang pasukan Muslim. Khususnya dalam menjaga ke-Tauhid-an mereka setiap kali perang berkecamuk. Selain alasan lainnya, yakni tidak ingin pasukan Muslim selalu mengandalkan Khalid bin Walid.

Maka, Khalid bin Walid pun digantikan oleh Abu Ubaidah Al Jarrah. Sebuah fenomena unik dalam sebuah pertempuran, lantaran kegemilangan yang diraih bukan justru diberi penghargaan, namun justru digantikan dengan yang lain.

Islam mengajarkan sikap rendah diri bagi setiap umatnya. Inilah yang patut dicontoh dari ketauladanan Khalid bin Walid, selain faktor senioritas Abu Ubaidah Al Jarrah, dengan mode aminul ummah yang dimikinya.

Dijelaskan pula bahwa, tidak ada intrik dan konflik yang terjadi pasca penunjukkan Abu Ubaidah Al Jarrah sebagai panglima. Sesuai dengan amanah Abu Bakar Ash Shiddiq sebelum wafat, agar selalu menjaga persatuan pasukan Muslim dalam perang Yarmuk.

....

Inilah lima fakta menarik yang dapat diambil hikmahnya dalam peristiwa sejarah Perang Yarmuk. Berbagai sifat ketauladanan yang kiranya dapat dijadikan referensi diri dalam melihat realitas zaman saat ini. Semoga bermanfaat, salam damai, dan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun