Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Berkat Artificial Intelligence Bisa Jadi Musisi, Akankah Kreativitas Manusia Mati?

1 September 2024   19:00 Diperbarui: 1 September 2024   19:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dibuat dengan Bing Image Creator (dok. pribadi)

Perkembangan tekonologi Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan, kehadirannya bisa seperti keping mata uang. Walau saling menempel, tetapi bisa yang punya sifat yang berkebalikan.

Di satu sisi, ia amat membantu pekerjaan manusia. Mempermudah proses yang bisa memakan waktu yang cukup lama dan panjang.

Namun pada sisi lain, ia juga bisa membunuh kreativitas otak dan daya nalar. Sebab terlalu menggantungkan diri pada kemampuan teknologi, menganggap itu yang paling benar.

Terus Berkembang

Beragam kemudahan ditawarkan dengan kecanggihan teknologi AI. Dari sekadar menciptakan teks-teks sederhana hingga yang tersulit dan sistematis pun  bisa.

Sesederhana bentuk tulisan dalam model puisi bebas misalnya. AI dapat bekerja kilat dalam hitungan detik. Cuma perlu prompt alias perintah sederhana saja. Misalkan, buatkan puisi tentang "......." (tema yang diinginkan).

Lebih dahsyat lagi, AI bisa diperintahkan untuk membuatkan makalah atau tulisan yang bersifat ilmiah. Cukup memberikan clue alias kata kunci tertentu sebagaimana maksud dan tujuan dari yang memberi perintah. Tidak perlu berlama-lama menunggu. Hanya sekejab sudah jadi.

Kemampuan AI terus menggila. Tidak hanya berupa rangkaian kata bisa menjadi berita dan cerita. Dalam bidang grafis atau multimedia, ia pun bisa membuat gambar atau video yang terkadang ada di luar ekspetasi dari si pemberi perintah.

Bayangkan, dulu orang harus kursus dulu agar mahir. Itu pun hanya di satu program komputer tertentu. Lantas, berapa lama waktu dan biaya yang dibutuhkan jika ingin menguasai banyak bidang?

Ingin bisa menulis, ingin bisa membuat lagu, ingin bisa membuat video, dan seterusnya. Semua itu, kini kalau bisa dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun