Dengan AI, ada jalan keluarnya. Belajar tak perlu susah-susah lagi. Cukup mengetahui langkah-langkah dan perintah dasar, jadilah...
AI: Kebutuhan, Bukan Ketergantungan
Ada quote yang cukup menarik kala AI sudah merambah ke segala lini pekerjaan yang dibutuhkan oleh manusia. Terutama dalam menghasilkan sebuah karya. "AI memang tidak bisa menggantikan peran manusia. Namun manusia bisa tergantikan perannya jika tidak bisa memanfaatkan AI."
Artinya, seberapa canggih alat bantu AI, manusia tetap punya kendali yang paling utama. Manusialah yang memerintahkan AI. Jika ada orang yang menolak kehadirannya, maka dia sendiri yang siap-siap akan tergantikan.
Memang, di tangan orang-orang kreatif, AI bisa menjadi alat bantu yang menakjubkan. Tetapi AI juga bisa jadi membahayakan jika dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Jika tidak jeli, akan gampang tertipu.
Model-model AI deep fake yang mampu mengganti wajah (dalam foto atau video), menirukan karakter khas suara seseorang, adalah salah satu contoh. Betapa tak mudahnya juga untuk menyikapi kehadiran AI.
Menjadi Musisi Berkat AI
Di antara beragam AI yang telah hadir, ada salah satu program yang cukup menarik buat saya pribadi. Yaitu AI yang bisa membuat orang awam bisa menjadi seperti layaknya seorang musisi handal.
AI yang satu ini cukup mudah penggunaannya. Namanya juga cukup familier. Kemampuannya tak hanya bisa membuat instrumen musik saja berdasarkan teks yang diperintahkan. Ia juga bisa membuatkan aransemen dari teks karya yang dibuat sendiri.
Istilah umum yang barangkali sering disebut adalah "musikalisasi puisi". Yaitu serangkaian kata yang tercipta, diberi nada (solmisasi), diiringi alat-alat musik tertentu. Hingga pada akhirnya menjadi sebuah karya baru dalam bentuk lagu.
Sebagai catatan, pengertian "musikalisasi puisi" seperti yang dipahami di atas, ada juga yang memiliki pendapat berbeda. Musiknya hanya terbatas sebagai pengiring seseorang kala ia membaca sebuah karya puisi.