Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Waspada Monday Blues dan Post Holiday Blues, Sindrom Pasca Liburan

23 Mei 2022   18:00 Diperbarui: 23 Mei 2022   18:01 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Malas bekerja setelah liburan, waspada sindrom post holiday atau monday blues (foto via sehatq.com)

Atur Keseimbangan Waktu 

Era kini, apalagi masa pandemi, orang justru diharapkan bisa melakukan pekerjaan di/dari rumah. Work Frome Home (WFH). Tidak perlu harus hadir secara fisik ke kantor kalau memang bisa dimungkinkan pekerjaan itu dilakukan secara online.

Terkadang, akibat hal ini, batasan antara kehidupan pribadi (keluarga) dan kantor menjadi tumpang tindih. Bahkan tak jelas perbedaannya. Maka perlu ada perubahan cara pandang dan pola kerja yang lebih tegas. Kapan waktunya “bekerja”, kapan waktunya harus “di rumah”.

Akhir pekan, liburan, semaksimal mungkin dimanfaatkan sebaik-baiknya. Relaksasi tubuh dan pikiran perlu diseimbangkan biar lebih fresh menjalankan aktivitas di hari kerja selanjutnya.

Caranya, bisa dengan melakukan olahraga atau melakukan hobi, menjalankan kegemaran yang disukai. Pendek kata, lupakan sejenak urusan pekerjaan kantor.

Adanya gangguan pekerjaan yang terbawa saat menjalankan liburan, justru membuat kecemasan lebih tinggi di hari bersantai. Namun sekadar menyusun perencanaan saat esok memulai pekerjaan rutin, boleh dilakukan. Hal itu untuk meredakan datangnya sindrom I Hate Monday.

Selamat hari Senin yang menyenangkan....

23 Mei 2022

Hendra Setiawan

 

*)  Bacaan:  Kompas,  TribunNews,  Detik,  Dream,  Kontan,  SehatQ,  Beautynesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun