Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Waisak, Kemajemukan, dan Pesan Cinta Kasih Melalui Pengampunan

18 Mei 2022   18:00 Diperbarui: 18 Mei 2022   18:01 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbedaan yang ada jika dipolitisasi dengan mempertajam identitas dalam konteks negatif, sanggup memecah belah persatuan. Benturan konflik yang terpolarisasi dalam aspek primordial akan memicu sentimen negatif sesama anak bangsa.

Identitas yang berbeda tidak mungkin dihapuskan melalui penyeragaman, karena itu semakin kontraproduktif. Persatuan bangsa bukan lahir dari penyeragaman, melainkan dari kesadaran akan  keberagaman yang saling melengkapi dan membutuhkan.

"Cinta kasih merupakan wujud nyata ajaran agama Buddha dalam menjunjung tinggi nilai pluralisme dan toleransi pada sesama manusia. Sang Buddha mengajarkan untuk melihat semua orang bagaikan kerabat terdekat kita sendiri."

Atas dasar itulah, seperti berkaca pada diri sendiri. Saat orang lain mendambakan kebahagiaan dan tak menginginkan adanya penderitaan, tak seharusnya di saat yang sama merebut kebahagiaan itu dengan cara menyakiti dan membenci mereka.

***

Konflik sebisa mungkin dihindari. Hidup harmoni bersama dalam rumah kebhinnekaan, tentu saja jadi dambaan. Namun kemungkinan gesekan pasti akan ada saja. Suatu saat akan terjadi dan berulang.

Menyelesaikan konflik dengan cara rekonsiliasi dan permaafan di antara para pihak adalah salah satu cara terbaik yang dapat dilakukan. Perlu kerendahan hati untuk bisa saling berkomunikasi dan menemukan titik temu atas persoalan yang terjadi.

Pengampunan yang sejati memang tidak semata-mata melupakan kasus yang tengah berlangsung. Namun setidaknya, dengan memberi pengampunan, jalan kebaikan kembali pada keharmonisan bisa terjadi.

Selamat merayakan keindahan keberagaman dalam Hari Waisak 2022. Sabbe Satt Bhavantu Sukhitatt. Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia...

18 Mei 2022

Hendra Setiawan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun