3, Dermatitis dan Urtikaria
Kontak bahan kimia dengan tubuh bisa saja terjadi pada seseorang saat ia menggunaakan parfum di tangan, ketiak dan wajah. Secara kasat mata, peradangan pada kulit (dermatitis) ini misalnya terjadi ruam kemerahan serta kulit yang terasa gatal, kering,dan bersisik.
Sementara gangguan terjadinya urtikaria berupa gatal, pembengkakan sera kemerahan pada area yang terpapar penggunaan wewangian parfum.
Satu Parfum Beda AromaÂ
Terkadang orang membeli parfum karena orang lain sudah mencobanya terlebih dulu. Tertarik pada jenis yang sama, kemudian ikut mencobanya. Namun terkadang muncul rasa kecewa karena tidak sesuai ekspetasi.
Hal seperti ini sebenarnya wajar. Sebab satu parfum bisa punya seribu aroma pada waktu dan pengguna yang berbeda. Penyebabnya antara lain:
1. Sensitivitas dari reseptor indera penciuman tiap orang bisa bervariasi.
2. Demikian juga dengan faktor lingkungan, turut mempengaruhinya. Bisa jadi parfum yang satu merek, ketika berada di toko, di rumah atau di tempat kerja akan berbeda sensasinya.
3. Aroma parfum juga berpengaruh pada keadaan tubuh tiap orang. Sebab parfum akan bercampur dengan kulit, maka baunya bisa berbeda-beda. Dari segi umur, jenis keringat, kelembapan, dan juga pola makan akan mempengaruhi tubuh manakala bereaksi dengan parfum. Jadi, tak perlu kaget jika suatu saat aroma parfum yang basanya dipakai terasa berbeda.
4. Parfum juga mengalami beberapa tahapan evaporasi. Bau parfum yang asli bisa dicium 15 menit pertama setelah disemprotkan. Namun bau itu bisa berbeda beberapa jam sesudahnya karena sudah bereaksi dengan kulit. Ini adalah fenomena yang wajar, jadi tak perlu gonta-ganti membeli parfum yang baru.
27 April 2022