Rumah saya berdekatan dengan gang pertolongan yang lebarnya sekitar 2 meter. Terkadang, di pagi hari saat berpapasan dengan perempuan yang melewati jalan yang sama, terendus wewangian parfum.
Aroma ini terkadang masih tercium dan terekam dalam memori. Walaupun pertemuan itu sudah lewat pada jarak beberapa meter kemudian.Â
Aroma bau buatan ini secara tanpa sadar mampu meningkatkan suasana hati; lebih ceria. Apakah ini situasi personal atau memang demikian secara umum adanya?
Ya, tentu saja coba dibandingkan jika yang ditemui adalah gerobak sampah. Dari baunya saja bisa membuat mual kalau saking parahnya.
Konon, reseptor penciuman di otak menjadi kebal terhadap bau paling lama sekitar 15 menit. Ada 12 juta sel reseptor yang terdapat di hidung, yang akan bergantian mengirim sinyal ke otak.
Aroma, bau, jenis zat kimia yang beragam yang diterima oleh reseptor akan menghasilkan respon yang berbeda pula. Misalnya ada aroma tertentu yang bisa memengaruhi bagian otak yang berkaitan dengan rasa senang, sehingga hormon dopamin dihasilkan.
Hormon dopamin itu berkaitan erat dengan rasa bahagia, gembira, dan perasaan menyenangkan lainnya. Sama seperti kejadian saat bertemu dengan perempuan yang beraroma wangi tadi.
Manfaat Parfum
Ada beragam manfaat ketika seseorang memakai parfum. Di antaranya:
1. Membuat mood lebih baik, suasana hati meningkat
Parfum membantu menaikkan perasaan karena keharuman yang diberikan.
2. Meningkatkan rasa percaya diri            Â
Tentu jika ini dikaitkan dengan seseorang yang punya masalah dengan bau badan. Setidaknya bisa membantu dalam pergaulan dengan banyak orang.
3. Menarik perhatian
Parfum bisa juga berfungsi seperti afrodisiak atau zat perangsang alami. Indera penciuman lebih banyak berperan atas hal ini. Bau yang menyenangkan, segar, mampu menumbuhkan ketertarikan. Apalagi parfum juga kaya akan feromon, zat perangsang, yang tentunya bisa menjadi penarik perhatian.
4. Pemicu memori atau kenangan
Aneka parfum yang pernah dicoba atau pernah mampir di memori otak, suatu ketika akan muncul lagi dalam kenangan. Memori ini lebih banyak terasosiasi pada kenangan indah atau kebahagiaan.
5. Sebagai aromaterapi atau meningkatkan kesehatan diri.
Pada kasus tertentu, aroma parfum mampu mengalahkan kecemasan, mencegah kekhawatiran dan stres yang meningkat.
6. Mengatasi insomnia dan sakit kepala.
Parfum yang mengandung essensial oil membantu rileks dan tidur lebih tenang. Selain itu wangi parfum mampu mengatasi sakit kepala yang mengganggu.
Tips Menggunakan Parfum
Penelitian yang dilakukan oleh Indonesian Journal of Chemical Research , menunjukkan parfum dapat meningkatkan mood seseorang. Ia juga bisa tampil lebih pede, rileks dan happy.Â
Bisa jadi seperti yang digambarkan dalam iklan, ada benarnya juga. Kalau orang yang BB (bau badan)-nya 'tinggi', ia akan jadi minder bila bertemu dengan orang lain. Jadi serba salah untuk melangkah.
Parfum atau wewangian pada tubuh memang menjadi alat bantu supaya penampilan seseorang menjadi lebih baik. Tetapi kalau pemakaiannya salah tempat, akan mengurangi daya tahan dari parfum itu sendiri.
Menggosokan minyak wangi di bagian pergelangan tangan bisa membuat arorma parfum mudah hilang. Lebih awet jika dilakukan di bagian belakang telinga, pergelangan tangan sampai ke bagian leher.
Bau parfum akan terikat lebih lama kalau tubuh atau kulit dalam keadaan lembab. Untuk membantunya, bisa menggunakan lotion terlebih dulu sebelum menggunakan parfum yang utama. Kandungan minyak pada parfum akan terikat lebih lama pada kulit.
Atau waktu terbaik adalah setelah mandi, ketika kulit masih dalam keadaan basah. Faktor kelembaban yang ekstra bisa membantu mengunci aroma parfum di tubuh.
Bagian rambut sebenarnya adalah bagian terbaik dalam menyemprotkan parfum. Sebab rambut mampu mempertahankan wewangian dengan baik dan meninggalkan jejaknya. Tapi efeknya adalah rambut menjadi kering.
Bagian tubuh lain yang baik disemprotkan parfum agar wanginya tahan lama adalah belakang telinga, leher, pergelangan tangan dan tengah dada. Di samping itu adalah belakang lutut, betis dan pergelangan kaki.
Menyimpan Parfum
Penyimpanan parfum yang kurang tepat dapat mengurangi fungsinya. Oleh karena itu, sama seperti air kemasan yang tak boleh terpapar sinar matahari langsung, parfum pun demikian.
Sifat panas dari cahaya matahari secara langsung bisa menyebabkan oksidasi yang mampu menggelapkan warna cairan parfum. Jadi kalau boks-nya belum dibuang, simpan saja di sana.
Parfum punya batas waktu kadaluarsa maksimal tiga tahun sejak kali pertama digunakan atau dibuka segelnya. Parfum bisa ber-evaporasi, berubah aroma dan menyebabkan efek seperti gatal jika disemprotkan ke kulit.
Â
Efek Parfum
Selain memiliki manfaat, parfum di sisi lain juga berpotensi memberikan dampak negatif. Di antaranya:
1. Kualitas UdaraÂ
Sehubungan dengan faktor kualitas udara, parfum juga punya dampak di dalamnya. Apalagi jika berada di ruangan kecil tanpa sirkulasi udara yang baik.
Parfum walaupun ada yang menggunakan bahan organik, tapi yang dominan adalah masih mempergunakan bahan kimiawi. Fungsinya adalah agar bau yang dihasilkan bisa tahan lama.
Efek terpapar bahan kimia bisa menyebabkan sakit kepala. Atau bisa juga iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan.
2. Alergi
Penggunaan parfum juga bisa meninbulkan alergi. Kandungan phthalate dalam wewangian dapat mengganggu hormon dan kelainan pada bagian intim. Selain itu, serangan asma dan sinus bisa kambuh karena kandungan kimia dari parfum.
3, Dermatitis dan Urtikaria
Kontak bahan kimia dengan tubuh bisa saja terjadi pada seseorang saat ia menggunaakan parfum di tangan, ketiak dan wajah. Secara kasat mata, peradangan pada kulit (dermatitis) ini misalnya terjadi ruam kemerahan serta kulit yang terasa gatal, kering,dan bersisik.
Sementara gangguan terjadinya urtikaria berupa gatal, pembengkakan sera kemerahan pada area yang terpapar penggunaan wewangian parfum.
Satu Parfum Beda AromaÂ
Terkadang orang membeli parfum karena orang lain sudah mencobanya terlebih dulu. Tertarik pada jenis yang sama, kemudian ikut mencobanya. Namun terkadang muncul rasa kecewa karena tidak sesuai ekspetasi.
Hal seperti ini sebenarnya wajar. Sebab satu parfum bisa punya seribu aroma pada waktu dan pengguna yang berbeda. Penyebabnya antara lain:
1. Sensitivitas dari reseptor indera penciuman tiap orang bisa bervariasi.
2. Demikian juga dengan faktor lingkungan, turut mempengaruhinya. Bisa jadi parfum yang satu merek, ketika berada di toko, di rumah atau di tempat kerja akan berbeda sensasinya.
3. Aroma parfum juga berpengaruh pada keadaan tubuh tiap orang. Sebab parfum akan bercampur dengan kulit, maka baunya bisa berbeda-beda. Dari segi umur, jenis keringat, kelembapan, dan juga pola makan akan mempengaruhi tubuh manakala bereaksi dengan parfum. Jadi, tak perlu kaget jika suatu saat aroma parfum yang basanya dipakai terasa berbeda.
4. Parfum juga mengalami beberapa tahapan evaporasi. Bau parfum yang asli bisa dicium 15 menit pertama setelah disemprotkan. Namun bau itu bisa berbeda beberapa jam sesudahnya karena sudah bereaksi dengan kulit. Ini adalah fenomena yang wajar, jadi tak perlu gonta-ganti membeli parfum yang baru.
27 April 2022
Hendra SetiawanÂ
*) Â Bacaan:Â Popbela, Â Pikiran-Rakyat, Â TheBodyShop, Â Kumparan, Â Halodoc, Â Liputan6, Â Brilio, Â Bobo-Grid
*) Â Artikel Utama: Â Â Berkeringat Justru Membuat Tubuh Makin Sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H