Kematian Yesus di atas kayu salib, bagi umat kristen merupakan fakta yang tak terbantahkan. Para murid sendiri sebagai saksi kunci yang  turut terlibat langsung. Mereka ikut menyaksikan, mengalami sendiri, berada dalam alur kisah kepedihan ini. Mereka menceritakannya dalam tulisannya di keempat Injil:  Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.
Memang, ada banyak mitos yang menyebutkan bahwa penyaliban itu tidak dialami oleh Yesus sendiri secara langsung. Mengapa, karena untuk mempertahankan alasan bahwa nabi sebagai orang pilihan dan eksklusif utusan Tuhan. Ia harus mendapatkan gambaran yang elok, mulia. Makanya, sebagai tokoh, ia tidak boleh mati atau dimatikan. Apalagi kalau matinya tadi disamakan dengan seorang penjahat. Â Itu jelas penghinaan besar!
Maka untuk menutupi fakta ini, maka dibuatlah beragam versi pembelaan. Argumentasi itu bermuara misalnya, yang disalib adalah orang lain yang wajahnya diserupakan dengan Yesus. Dia sendiri justru  sedang baik-baik saja. Malahan menertawakan kebodohan para prajurit, algojo yang sedang menjalankan tugasnya hari itu. Mereka salah tangkap orang dan mengeksekusinya.
Alasan ini justru menafikan soal fakta dari yang dialami oleh Yohanes Pembaptis. Seorang yang dihormati banyak orang dan dianggap sebagai nabi pendahulu, pembuka jalan kehadiran Sang Mesias.
Yohanes yang masa hidupnya sezaman Yesus, dia juga mengalami kematian tragis. Kepalanya dipenggal oleh Herodes, raja penguasa kala itu.
Â
Penyaliban Sebagai Fakta Sejarah
Kekristenan punya cukup banyak data dan fakta pendukung terkait peristiwa salib. Bahkan seandainya Injil tidak menuliskan peristiwa yang sama sekalipun. Ada banyak tokoh sekuler (non-Kristen); sejarawan atau filsuf yang hidup pada masa terdekat dengan peristiwa tersebut, turut menuliskan kisah penyaliban Yesus. Ambil contoh, di antaranya sebagai berikut.
1. Flavius Josephus (37-100 M)
Dia adalah ahli sejarah Yahudi yang hidup pada abad mula-mula. Dalam karyanya, Jewish Antiquities, ia menceritakan keberadaan seorang Yahudi yang bijaksana bernama Yesus. Banyak hal besar telah dilakukannya. Tapi kemudian, dia dihukum mati di kayu salib oleh pemerintah Roma.
"Pada masa ini, hiduplah seorang bijak, yang dipanggil Yesus. .... Ketika Pilatus mendengar Dia (Yesus) dituduh oleh orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi di antara kami, telah mengutuk Dia untuk disalibkan."Â