Hal penting lain yang amat disayangkan adalah juga soal penggunaan istilah yang berbeda dalam satu pemberitaan. Ada dua diksi (pilihan kata) dalam judul dan isi berita yang artinya tidaklah identik.
Judulnya memakai kata "Kristen", sementara pada isi berita memakai kata "Nasrani". Dua terminologi ini tidaklah sama dan sejenis. Ada perbedaan yang tidak bisa dipaksakan untuk sama.  Kristen dan Nasrani, Diksi yang Ambigu  (*klik saja untuk selengkapnya).
3. Saru
Ini yang juga kerap menjadi bahan pemberitaan di media digital sekarang ini. Maksudnya adalah menceritakan bagian tubuh dari --kebanyakan- wanita. Opini yang bisa menggiring 'fantasi' pembaca sesuai dengan maksud penulisnya.
Misalnya saja secara acak seperti tangkapan layar yang diambil beberapa hari lalu seperti ini.
Ada kesan "objektifikasi seksual" dalam pemberitaan seperti ini. Tubuh wanita pada satu sisi dikagumi, tapi pun pada saat yang sama ia bisa mendapat justifikasi sebaliknya.
Sekadar clickbait atau ....? Entahlah, saya juga tidak tahu pasti. Yang jelas pada bagian ini, saya tak akan berpanjang kata. Jadi biar pembaca yang budiman yang membantu menilainya.
Selamat Hari Pers Nasional 2022. Selamat ber-literasi mandiri....
18 Februari 2022
Hendra Setiawan