Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pers yang Lucu, Tabu dan Saru

18 Februari 2022   17:00 Diperbarui: 18 Februari 2022   17:06 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase tangkapan layar berita (dok. pribadi)

2. Tabu 

Maksudnya sebuah berita yang isinya mengandung kerancuan di dalamnya, bisa memunculkan tanda tanya pada kredibilitas si pembuat berita atau yang terkait di dalamnya. Intinya, insan pers "tabu" untuk berbuat kesalahan, walau sekecil apapun sebelum tulisan dianggap "layak terbit".

Sama seperti penjelasan di atas, editor sebenarnya punya peran yang penting di dalamnya. Menjadi garda utama sebelum tulisan "naik cetak" atau "tayang" (online).

Seperti pada contoh berita di tangkapan layar di bawah ini.

Kolase tangkapan layar berita (dok. pribadi)
Kolase tangkapan layar berita (dok. pribadi)

Anak sastra, komunikasi atau sejarah mungkin menangis saat membacanya, hehe... Paling gampang dulu saja adalah soal penggunaan tanda baca yang menunjukkan urutan.

Dalam gambar di atas tertulis "ke VIII" dan "ke IX". Ini pelajaran dasar dalam menulis sesuai EYD atau PUEBI (istilah kini). Aturan bakunya adalah kalau ditulis angka, "ke"-nya ditambah tanda hubung. Jadi ditulisnya adalah "ke-8" atau "ke-9".

Bisa divariasi lain jika ditulis dengan kata dengan cara menyambungnya. Jadi tulisannya adalah "kedelapan" atau "kesembilan".

Nah, baru kalau memakai angka Romawi, tidak perlu lagi memakai kata "ke". Jadi malah salah, rancu. Jadi cukup menulis "VIII" atau "IX", yang artinya sudah berarti "ke" (urutan).

Sederhana dan mudah dihafalkan sebenarnya. Tapi itu belum koreksi soal lainnya, lho ya....

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun