Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Memanfaatkan Ulang Bahan Limbah Dapur yang Terbuang untuk Berkebun

4 Oktober 2021   18:30 Diperbarui: 6 Oktober 2021   13:45 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi

Sementara, bahan dapur yang dipakai untuk keperluan masak sendiri, sebagian kecilnya bisa dipakai sebagai eksperimen untuk menumbuhkan jenis tanaman yang baru. Selain lombok dan tomat yang sudah berhasil melakukan uji coba biar ada variasi.

Kini, beberapa bahan lain juga sedang ditanam. Misalnya aneka bawang; prei, merah dan putih (tapi yang satu ini masih mengalami kegagalan tumbuh setelah bertunas) dan serai. 

Kalau pare atau ubi jalar, nantinya tetap harus dipindahkan ke tempat yang lain supaya hasilnya lebih maksimal.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Caranya bagaimana? Dari sekian bahan yang digunakan untuk memasak tadi, ambil saja 1-2 bahan yang sekiranya masih terlihat baik. Atau setidaknya perakarannya sudah nampak. 

Dipotong saja sebagiannya yang dekat dengan bakal akar tadi. Jadi, sebenarnya bahan masakan utamanya tidak akan kehilangan banyak kalaupun hendak dimanfaatkan kembali.

Kalau bakal tanaman itu tumbuhnya dari biji-bijian, tinggal sebarkan saja bijinya ke dalam wadah yang sudah dipersiapkan. Pada wadah bekas plastik ini, tanaman juga bisa tumbuh subur dan menghasilkan buah yang banyak. 

Baca Juga: Cara Pintar Mengelola Aneka Limbah Dapur

Asal saja nutrisinya terjamin. Kondisi ini cocok untuk lahan yang tak terlalu luas.

Proses pengelolaan sampah seperti ini ibarat melanjutkan kehidupan kembali tanaman yang sudah dipetik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun