- Ibu hamil yang menginjak trimester kedua, karena ukuran janin semakin besar. Hal ini bisa membuat pembuluh balik besar bawah yang menerima dari badan dan kedua kaki bisa tertekan. Konsekuensinya, ada kemungkinan aliran darah ke jantung menjadi tidak lancar.
Dengan berat janin yang ada di perut ibu, posisi tidur telentang bisa membuat sistem pernapasan akan terganggu. Maka disarankan untuk tidur miring terutama ke arah kiri karena membantu melancarkan peredaran darah.
Pun demikian dengan orang dengan kelainan tulang belakang kifosis, ia rentan mengalami sakit pada leher.
Berhubung tidur telentang juga mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan, maka orang yang memiliki GERD (gastroesophageal reflux disease; semacam 'maag') harus mengganjal kepala dengan bantal yang cukup jika hendak tidur dalam posisi telentang.
2. Miring
Posisi ini dianggap sebagai posisi terbaik kedua setelah telentang. Sebab ia lebih efektif untuk membantu membersihkan "limbah otak" ketimbang posisi lainnya.
Limbah otak yang dimaksud, seperti racun sampai protein perlu dibuang secara berkala untuk mencegah penyakit alzheimer, parkinson, dan demensia.
Maka, ini adalah posisi yang disarankan bagi orang yang punya gangguan tidur mendengkur dan sleep apnea tadi. Â
Namun, efeknya adalah tekanan yang terjadi saat tidur miring bisa membuat wajah lebih cepat berkerut. selama berjam-jam separuh bagian wajah tertekan ke bantal.
Ia dapat mengganggu sirkulasi darah di bagian lengan. Akbibatnya, kalau bangun tidur dapat menyebabkan rasa tak nyaman atau kesemutan.
Posisi tidur miring ini tidak dianjurkan bagi mereka yang mengalami sakit leher dan sakit punggung. Buat wanita, posisi ini membuat payudara kendor dan memunculkan kerutan dini di wajah. Selain itu uga membuat terbatasnya pernapasan melalui diafragma.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!