Sebagai 'penonton' atau orang yang melihat gejala PDA,  atau yang punya prinsip sebaliknya dengan mereka, tak perlu juga risau, cemas, atau kesal. Sebab setiap orang tentu punya  alasan tersendiri untuk mengungkapkan rasa bahagianya. Walau tak perlu dipertontonkan kepada khalayak, yakin bahwa mereka juga termasuk pasangan yang berbahagia.
Tak perlu mengungkapkan rasa kesal pada teman yang aktif melakukan PDA. Daripada ikut campur urusan mereka, lebih baik fokus pada diri sendiri. Tak perlu iri dengan cara orang lain mengumbar kebahagiaan.
Namanya saja pamer, tentu juga tak baik. Jadi, cukuplah berkonsentrasi untuk diri sendiri dan pasangan kita. Kita bahagia atau tidak, bukanlah orang lain yang menentukan. Tak perlu ikut arus, jika memang itu berseberangan dengan kata hati.
Selamat menikmati kebahagiaan dengan cara masing-masing....
8 April 2021
Hendra Setiawan
*) Inspirasi bacaan:Â kumparan.com, Â tirto.id, Â liputan6.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI