Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Overthinking Bisa Membuat Sinting

25 Maret 2021   19:00 Diperbarui: 25 Maret 2021   19:16 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Overthinking jangan dianggap remeh dan dibiarkan begitu saja. Turunan penyakit lain akan mengintai. Di antaranya adalah:

1. Stres

Paling nampak dari orang overthinking  adalah stres. Hal ini terjadi karena otak terpacu sibuk bekerja memikirkan sesuatu secara berlebihan. Akibatnya, tekanan psikologis menjadi lebih besar.

Alhasil, sistem saraf pusat dalam tubuh akan mengirim sinyal ke kelenjar adrenal dan melepas hormon stres dalam jumlah banyak.

Pada tingkat ini, gejala fisik yang dapat dirasakan adalah sakit kepala, mual, konsentrasi terganggu, detak jantung meningkat, dan napas tergesa-gesa.

2. Gangguan mental

Penyakit mental seperti gangguan kecemasan, depresi, dan serangan panik akan semakin tinggi pada orang yang memiliki tanda-tanda overthinking.

Kalau kondisinya sudah seperti ini, lebih mempersulit upaya pengobatan yang dilakukan. Jangka panjangnya dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya.

3. Penyakit penyerta

Karena senantiasa overthinking, maka rasa sakit kepala, demam, nyeri dada, jantung berdebar, sesak napas, hingga tekanan darah tinggi, menjadi penyakit yang mudah datang. Pada kasus yang lebih parah, overthinking bisa meningkatkan risiko terkena diabetes, stroke, dan serangan jantung.

Mengendalikan Overthinking

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun