Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Microsleep, Kantuk yang Bisa Membahayakan

12 Maret 2021   16:30 Diperbarui: 16 Maret 2021   21:00 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkendara saat ngantuk dan lelah. (sumber: huffingtonpost.com via kompas.com)

Kedua fungsi yang sedang on dan off ini kala bertemu, menghasilkan microsleep tadi.

Penyebab dan Gejala

Microsleep bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah:

  • Rasa kantuk yang disebabkan oleh gangguan tidur insomnia
  • Apnea tidur obstruktif (kondisi berhentinya napas saat sedang tertidur)
  • Narkolepsi (gangguan sistem saraf yang mengganggu kendali seseorang terhadap tidur)

Namun demikian, gejala microsleep terkadang juga susah diidentifikasi. Misalnya saat berkendara. Rasa kantuk yang menyerang, membuat orang yang mengalaminya menjadi bingung sesaat setelah tersadar.

Gejala umum yang terjadi itu, oleh para ahli seringkali diasosiasikan dengan microsleep. Misalnya tanda-tanda:

  • Tidak merespons
  • Tatapan kosong
  • Menjatuhkan kepala
  • Tiba-tiba tersentak
  • Tidak dapat mengingat tentang kejadian 1-2 menit yang lalu
  • Mata berkedip dengan lambat

Kondisi tubuh alami seseorang ketika mengalami microsleep biasanya adalah seperti kesulitan membuka mata, sering menguap, tubuh tersentak tiba-tiba, hingga mengedipkan mata berkali-kali untuk tetap terjaga.

Tidur sekejab ala ayam (foto: dok. pribadi)
Tidur sekejab ala ayam (foto: dok. pribadi)
Microsleep dapat terjadi kapan saja, namun yang terutama adalah ketika jam biologis tubuh berada dalam waktu tidur (istirahat). Makanya buat pengendara motor banyak disarankan untuk beristirahat barang sejenak jika rasa kantuk mulai menyerang. Sebab, beberapa detik itu juga berurusan dengan nyawa.

 Kurang Tidur

Pada kondisi ketika seseorang kurang waktu tidur, juga bisa memicu terjadinya microsleep. Gejala itu bisa ditandai dengan:

  • Rasa kantuk yang berlebihan
  • Mudah marah
  • Performa aktivitas yang buruk
  • Mudah lupa

Kalau yang terjadi adalah karena kekurangan waktu tidur, berhati-hati juga. Sebab ini juga memicu berbagai macam penyakit, seperti tekanan darah tinggi, obesitas, dan serangan jantung.

Untuk mengatasi supaya tidak terlalu sering mengalami microsleep, dianjurkan untuk memperbaiki pola tidur. Rerata tidur 8 jam setiap hari adalah waktu yang paling ideal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun