Nah, karena puncak musim kemarau yang bergeser ini, bagi Anda yang pernah membaca viral-nya kala bunga-bunga Tabebuya mekar di Surabaya, Anda sebenarnya bisa dolan lagi ke sini. Senyampang, di beberapa tempat masih bisa dijumpai yang mekar-mekar indah.
Kalau bunga Tabebuya warna kuning, sepertinya sudah tidak banyak yang mekar. Jarang lagi dijumpai. Kalaupun ada, sudah tidak banyak. Juga tidak lagi serempak dan bergerumbul banyak.
Justru, kisah pagi ini (17/11/2019) sepertinya menjadi sensasi baru yang lebih menarik, hehe... Daripada disimpan sendiri, lebih baik berbagi, bukan?! Lebih bermanfaat dan lebih berguna. Toss dulu, buat yang setuju! :)
Berhubung kisah ini sudah pernah ditulis panjang lebar, silakan simak kembali di artikel Menikmati Romantisme Surabaya Rasa Jepang (klik https://www.kompasiana.com/hendra.setiawan/5c012eaf677ffb1d73248cc7/menikmati-romantisme-surabaya-rasa-jepang). Tulisan ini sudah tayang di bulan yang sama tahun lalu. Wah, ternyata sudah hampir menembus dua ribuan pembaca. Dapat label "Artikel Utama" lagi, hehe... Matur tengkyu, ya, Â Admin... :).
Jalan-jalan ke Surabaya kali ini akan melihat tebaran pohon tabebuya warna pink yang tampak semarak di beberapa area jalan di kota Surabaya.
Yups, keren, bukan.... Ada gedung warna pink. Eh, Tabebuya-nya berwarna sama: pink. Kalau seperti ini, mending memang berjalan kaki. Biar sehat, bisa foto-fotoan lagi. Kapan lagi?! Mekarnya Tabebuya ini hanya berkisar 5-7 hari, sebelum bunganya berguguran. Jadi, ayo, segera datang dan abadikan!
Â
Kalau pohon Tabebuya berada di pulau jalan seperti ini, tentu fotonya diambil dari jarak jauh. Kalau foto-fotoan, tetep  bisa dijadikan latar belakang yang bagus.