“Ada apa sih?”
“Ini ada mata air hangat lagi, malah ada kolamnya yang cukup untuk berendam satu orang”
“Yaelah…lha foto yang aku kirim kemarin kan memang foto di lokasi ini”
“Oh…gitu…” Saya hanya manggut-manggut.
Saya pun member saran “Bagaimana kalau kita berhenti sejenak sekedar merendam kaki yang kotor dan penuh lumpur ini?”
“Sakarepmu lah..” dengan muka datar teman saya pun mengiyakan saja.
Saya rasa cukup berendamnya, harus buru-buru jalannya takutnya keduluan sama hujan.
“Tinggal satu tanjakan lagi kita sampai!!!” teman saya menyemangati.
Samar-samar obyek putih sudah terlihat, suara gemericik air pun makin dekat terdengar.
“Woi..itu curugnya sudah kelihatan!!!” Saya pun berteriak kegirangan.
Kali ini curugnya lebih bisa terlihat hingga jarak dekat karena di dasar curugnya hanya terdapat bebatuan berukuran kecil dan sedang. Kami pun bisa melihat lebih dekat dan merasakan kesejukan cipratan air yang membasahi seluruh tubuh.