3. Ajang perkenalan
Peserta didik seyogyanya mengenal guru dan teman-temannya. Dengan MPLS dapat dibentuk persaudaraan yang mengikut mereka sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat menjadi lebih efektif. Hal tersebut didukung dengan konsep MPLS yang biasanya berkelompok.
4. Mengenal bakat dan potensi peserta didik
Metode yang digunakan dalam kegiatan MPLS seyogyanya mengarahkan kepada penggalian bakat dan potensi peserta didik. Sehingga bukan hanya peserta didik mengenal potensi dirinya namun guru juga mengenal dan dapat mengatur strategi pembelajaran yang sesuai dengan bakat dan potensi mereka.
5. Memotivasi peserta didik
MPLS bisa menjadi ajang penanaman motivasi peserta didik. Peserta didik juga dapat saling bersaing secara positif dalam segala kegiatan, materi dan permainan yang disuguhkan dalam kegiatan MPLS.
6. Menciptakan hubungan yang harmoni
Tidak dapat dipungkiri bahwa harmonisasi hubungan antar guru dan peserta didik atau antar peserta didik sangat berpengaruh terhadap proses belajat mengajar di sekolah. Rasa nyaman dan senang di sekolah berbanding lurus dengan prestasi peserta didik
7. Pengenalan OSIS
Peserta didik khususnya di SMP dan SMA/SMK sudah mulai mengenal organisasi, khususnya Organisasi Siswa Intra Sekolah atau OSIS. Kegiatan MPLS bisa menjadi momen pengenalan peserta didik kepada OSIS dan kegiatan-kegiatannya, terlebih pengurus OSIS dilibatkan dalam kegiatan MPLS. Sehingga dapat melahirkan ketertarikan kepada kegiatan berorganisasi.
Stigma masyarakat terhadap perpeloncoan di sekolah sudah mulai menghilang. Semoga dunia pendidikan di Indonesia bisa terus menjadi lebih baik, diawali dengan kegiatan MPLS yang seru dan menarik.