"Pemilihan tempat lebih karena pertimbangan terisolirnya lingkungan dan tertutupnya penduduk nagari Wind." Lanjut Essa.
"Tempat yang cocok menutup harta penting yang berada didalamnya." Elcom berpendapat.
"Menyimpan batu Assion didekat para penyihir memiliki resiko yang tinggi." Essa menganalisis.
"Menyimpan ia ditempat jauh jelas memiliki keuntungan, terutama bagi klan AL." Elcom menambahkan.
Essa teringat percakapan dengan raja Adas beberapa hari yang lalu soal mimpi munculnya simbol di batu Assion. Essa belum memutuskan untuk bercerita kepada Elcom untuk saat ini.
"Bukankah batu Assion dijaga pasukan Ned" Kembali Elcom bertanya. Pertanyaan yang membuat lamunan dipaksa keluar dari pikiran Essa.
"Ia dikabarkan tewas." Sangat pelan Essa menjawab. Ada guratan sedih di muka Essa.
"Kita harus menemukan pencurinya!" Geram Elcom.
"Tentu saja kita akan menemukannya. Hanya saja, aku lebih tertarik menemukan motif si pencuri." Essa menyampaikan sisi yang berbeda.
"Istirahatlah, komandan Elcom." Essa menyarankan Elcom untuk segera menuju ke tendanya.
"Hujan mulai turun." Tutup Essa.