"Kukk..Kukk..."
***
Tiba-tiba rombongan penyihir istana asal nagari Hbeyida mendadak berhenti. Instruksi berhenti diberikan oleh panglima Essa lewat kode tangan kanan yang mengepal ke udara.
"Ada apa panglima Essa?" Elcom bertanya gusar.
Kepala Essa mendongak ke atas. Pandangannya jauh menatap langit.
"Awan pembawa hujan menuju kemari." Jawab Essa.
Sudah hari ke-3 Panglima Essa dan Elcom melakukan perjalanan menuju nagari Wind.
"Bukankah nagari Wind sudah dekat panglima? Kita hanya perlu mempercepat langkah kaki kuda kita." Elcom berusaha memberi masukan.
"Tidak masalah untuk kuda kita. Tapi menjadi masalah untuk 5 kuda pengawal kita di belakang."
Panglima Essa benar. Kuda beberapa pengawal terlihat mulai kelelahan.
"Siapkan tenda. Kita istirahat di tempat ini hingga esok pagi." Perintah Essa kepada para pengawal.