"Lanjut ke MES, Saga?" Rheen bertanya.
"Sepertinya begitu." Saga menjawab tanpa menatap Rheen.
"Aku duluan ya. Ayah menyuruhku untuk membelikannya 1 set kancing baru." Pamit Rheeen kepada Saga.
Begitulah Rheen, wanita super sibuk. Meski dalam kondisi diskorsing, ia tetap memiliki agenda yang begitu ketat. Seakan-akan semua to do list berlari mengejar Rheen setiap hari.
Pandangan Saga kini fokus pada satu tempat yang oleh penduduk Cheduge dinamakan MES. Tempat yang menyerupai ranch secara umum. Bangunan utama bermaterial kayu dan tepat disampingnya terdapat padang rumput tidak begitu luas yang berfungsi sebagai sumber pakan AL dan arena pacuan sederhana.
"Kontak Hub yang lain! Sekarang!" Seorang wanita kepala perawat MES memekik keras kearah petugas yang berada didekat pesawat telpon. Kepala perawat ini meminta tolong kepadanya untuk mendatangkan 2 orang Hub yang sedang tidak bertugas.
Dibantu beberapa Hub, kepala perawat mendorong sebuah brankar pasien AL jenis panda merah yang berbaring sekarat akibat pendarahan serius di leher.
Hub, sebutan untuk para perawat AL. Mereka yang bekerja dengan dedikasi tinggi, merawat AL yang terluka hingga sembuhnya dan menjadi orang yang pertama menangis ketika tidak berhasil menyelamatkan hidup sekelompok AL.
"Apa yang kau lakukan di sini, anak muda!" Bentak wanita yang sama kepada Saga yang tiba-tiba terdiam melihat ceceran darah sekitar jalur evakuasi.
"Ia berencana untuk jemput AL miliknya. Betul begitu, Saga?" Rivela membantu jawab Saga yang jelas sekali kaget dengan bentakan wanita tadi.
"Aku yang akan mengurusnya bu." Rivela menawarkan diri.