"Aku bilang itu milikku." Teriak Riota.
"Aku sudah minta maaf." Pepe memelas dengan ucapan lirih.
"Tolol!" Cetus Riota.
"Single Rock attack!" Semua murid dan guru pun tahu ini serangan milik Riota. Putaran batu 3 arah mata angin yang diikatkan dan digabungkan dengan seutas tali.
"Defensive Border." Teriak lantang Saga. Pola pertahanan 1 layer berwarna merah yang dihasilkan dari equipment rubik milik Saga.
Saga datang tepat waktu. Namun Pepe 2 detik kemudian muntah darah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H